Turritopsis Dohrnii : Ubur-ubur Yang Bisa Mencurangi Takdir Kematian
Dilihat : 338
Spesies ubur-ubur abadi adalah Hydrozoan
Turritopsis dohrnii. Lebar dan tingginya sekitar 4,5 milimeter (atau lebih
kecil dari kuku di jari kelingking manusia).
Ubur-ubur jenis ini dikatakan abadi karena
sebenarnya dapat membalikkan siklus hidupnya. Ketika mencapai fase medusa,
spesies ini rusak secara fisik atau mengalami tekanan seperti kelaparan,
menyusut dengan sendirinya, menyerap kembali tentakelnya dan kehilangan
kemampuan untuk berenang.
sc National Geoographic Indonesia
Ubah-ubur Turritopsis dohrnii dikenal dengan sebutan "ubur-ubur abadi" atau "ubur-ubur yang tidak membusuk" karena kemampuannya yang unik untuk mengembalikan sel-selnya ke keadaan juvenil setelah mencapai dewasa. Proses ini disebut transdiferensiasi, dan memungkinkan ubur-ubur ini untuk menghindari kematian alami yang biasanya terjadi pada ubur-ubur lainnya.
Langkah-langkah atau mekanisme umum yang terlibat dalam kemampuan ini:
1. Stress atau Cedera: Ketika ubur-ubur Turritopsis dohrnii mengalami stres lingkungan seperti perubahan suhu atau kekurangan makanan, atau mengalami cedera fisik seperti diserang predator, tubuhnya merespons dengan cara mengaktifkan proses regenerasi.
2. Reversi Sel: Sebagai respons terhadap stres atau cedera, sel-sel dewasa dalam tubuh ubur-ubur ini mengalami proses transdiferensiasi. Transdiferensiasi adalah proses di mana sel-sel dewasa atau khususnya sel-sel epitel berubah kembali menjadi sel-sel tidak terdiferensiasi atau polip, yang merupakan tahap awal dalam siklus hidup ubur-ubur.
3. Pembentukan Polip: Sel-sel yang telah bertransdiferensiasi membentuk struktur yang disebut polip, yang kemudian dapat berkembang dan tumbuh menjadi individu baru.
4. Siklus Hidup Baru: Dengan demikian, ubur-ubur Turritopsis dohrnii secara efektif memulai kembali siklus hidupnya dari tahap muda (polip), menghindari kematian alami yang biasanya terjadi pada ubur-ubur lain yang tidak memiliki kemampuan ini.
Proses ini memberikan kepada Turritopsis dohrnii kemampuan yang luar biasa untuk "mencurangi" kematian biologis dengan mengembalikan dirinya ke tahap muda setelah mengalami kondisi yang merugikan. Meskipun ini merupakan adaptasi yang sangat menakjubkan, perlu dicatat bahwa dalam lingkungan alaminya, ubur-ubur ini tetap terpengaruh oleh faktor-faktor seperti depredasi, penyakit, dan perubahan lingkungan yang dapat membatasi umur hidup mereka.
Buku-buku Rekomendasi Hari ini :
Marikultur, Prinsip Dan Praktik Budi Daya Laut
Buku Pintar Budi Daya 32 Ikan Laut Ekonomis
Untung Berlipat Dari Budi Daya Rumput Laut, Tanaman Multi Manfaat
Biologi Kelautan
Farm Big Book: Budi Daya Komoditas Perikanan Laut Unggulan, Populer, Prospektif
Turritopsis Dohrnii : Ubur-ubur Yang Bisa Mencurangi Takdir Kematian
Dilihat : 338
Spesies ubur-ubur abadi adalah Hydrozoan
Turritopsis dohrnii. Lebar dan tingginya sekitar 4,5 milimeter (atau lebih
kecil dari kuku di jari kelingking manusia).
Ubur-ubur jenis ini dikatakan abadi karena
sebenarnya dapat membalikkan siklus hidupnya. Ketika mencapai fase medusa,
spesies ini rusak secara fisik atau mengalami tekanan seperti kelaparan,
menyusut dengan sendirinya, menyerap kembali tentakelnya dan kehilangan
kemampuan untuk berenang.
sc National Geoographic Indonesia
Ubah-ubur Turritopsis dohrnii dikenal dengan sebutan "ubur-ubur abadi" atau "ubur-ubur yang tidak membusuk" karena kemampuannya yang unik untuk mengembalikan sel-selnya ke keadaan juvenil setelah mencapai dewasa. Proses ini disebut transdiferensiasi, dan memungkinkan ubur-ubur ini untuk menghindari kematian alami yang biasanya terjadi pada ubur-ubur lainnya.
Langkah-langkah atau mekanisme umum yang terlibat dalam kemampuan ini:
1. Stress atau Cedera: Ketika ubur-ubur Turritopsis dohrnii mengalami stres lingkungan seperti perubahan suhu atau kekurangan makanan, atau mengalami cedera fisik seperti diserang predator, tubuhnya merespons dengan cara mengaktifkan proses regenerasi.
2. Reversi Sel: Sebagai respons terhadap stres atau cedera, sel-sel dewasa dalam tubuh ubur-ubur ini mengalami proses transdiferensiasi. Transdiferensiasi adalah proses di mana sel-sel dewasa atau khususnya sel-sel epitel berubah kembali menjadi sel-sel tidak terdiferensiasi atau polip, yang merupakan tahap awal dalam siklus hidup ubur-ubur.
3. Pembentukan Polip: Sel-sel yang telah bertransdiferensiasi membentuk struktur yang disebut polip, yang kemudian dapat berkembang dan tumbuh menjadi individu baru.
4. Siklus Hidup Baru: Dengan demikian, ubur-ubur Turritopsis dohrnii secara efektif memulai kembali siklus hidupnya dari tahap muda (polip), menghindari kematian alami yang biasanya terjadi pada ubur-ubur lain yang tidak memiliki kemampuan ini.
Proses ini memberikan kepada Turritopsis dohrnii kemampuan yang luar biasa untuk "mencurangi" kematian biologis dengan mengembalikan dirinya ke tahap muda setelah mengalami kondisi yang merugikan. Meskipun ini merupakan adaptasi yang sangat menakjubkan, perlu dicatat bahwa dalam lingkungan alaminya, ubur-ubur ini tetap terpengaruh oleh faktor-faktor seperti depredasi, penyakit, dan perubahan lingkungan yang dapat membatasi umur hidup mereka.