Per'arakan Gunungan Di Jogja Di Pimpin Oleh Gajah
Dilihat : 153
Pada Selasa, 18 Juni 2024, Keraton Yogyakarta melaksanakan prosesi Hajad
Dalem Grebeg Besar 1445 H/Tahun Jimawal 1957 yang melibatkan pembagian Gunungan
Kakung kepada Pura Pakualaman. Acara ini merupakan bagian dari perayaan tahunan
Iduladha yang dilestarikan oleh Keraton Yogyakarta. Gunungan ini adalah simbol
sedekah raja kepada rakyat serta wujud syukur.
Prosesi diiringi arak-arakan empat ekor gajah dan bregada Dragunder serta
bregada Plangkir yang mengawal gunungan Kakung dari Keraton Yogyakarta ke Pura
Pakualaman. Setibanya pada pukul 11.00 WIB, gunungan diserahkan oleh perwakilan
Keraton kepada Penghageng Kapanitran Pura Pakualaman. Setelah diserahterimakan
dan didoakan, GKBRAA Paku Alam memulai pembagian ubarampe pareden dari gunungan
tersebut kepada masyarakat yang menunggu di Alun-alun Pura Pakualaman.
Masyarakat yang hadir dengan antusias mendapatkan bagian ubarampe yang
terdiri dari makanan dan hasil bumi, seperti yang dialami Cantika dari
Banguntapan, Bantul, yang mengaku senang mendapatkan sayuran yang dipercaya
membawa berkah. Ilham Anggara Kusama, pemuda asal Kampung Pakualaman, juga
antusias mencari entho-entho dan kacang panjang setiap tahun karena diyakini
membawa keberuntungan dan panjang umur.
Penghageng II KHP Widyabudaya KRT Rintaiswara menjelaskan bahwa grebeg
keraton adalah Hajad Dalem untuk memperingati hari besar agama Islam seperti
Idulfitri, Iduladha, dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Gunungan melambangkan
kemakmuran dan pemberian raja kepada rakyat sebagai wujud rasa syukur. Seperti
pada tahun-tahun sebelumnya, masyarakat bisa mendapatkan ubarampe gunungan di
Pelataran Masjid Gedhe dan Pura Pakualaman, sementara di Kompleks Kepatihan dan
Ndalem Mangkubumen, ubarampe berupa rengginang dibagikan dalam jumlah terbatas.