Per'arakan Gunungan Di Jogja Di Pimpin Oleh Gajah

Dilihat : 73

Pada Selasa, 18 Juni 2024, Keraton Yogyakarta melaksanakan prosesi Hajad Dalem Grebeg Besar 1445 H/Tahun Jimawal 1957 yang melibatkan pembagian Gunungan Kakung kepada Pura Pakualaman. Acara ini merupakan bagian dari perayaan tahunan Iduladha yang dilestarikan oleh Keraton Yogyakarta. Gunungan ini adalah simbol sedekah raja kepada rakyat serta wujud syukur.

Prosesi diiringi arak-arakan empat ekor gajah dan bregada Dragunder serta bregada Plangkir yang mengawal gunungan Kakung dari Keraton Yogyakarta ke Pura Pakualaman. Setibanya pada pukul 11.00 WIB, gunungan diserahkan oleh perwakilan Keraton kepada Penghageng Kapanitran Pura Pakualaman. Setelah diserahterimakan dan didoakan, GKBRAA Paku Alam memulai pembagian ubarampe pareden dari gunungan tersebut kepada masyarakat yang menunggu di Alun-alun Pura Pakualaman.

Masyarakat yang hadir dengan antusias mendapatkan bagian ubarampe yang terdiri dari makanan dan hasil bumi, seperti yang dialami Cantika dari Banguntapan, Bantul, yang mengaku senang mendapatkan sayuran yang dipercaya membawa berkah. Ilham Anggara Kusama, pemuda asal Kampung Pakualaman, juga antusias mencari entho-entho dan kacang panjang setiap tahun karena diyakini membawa keberuntungan dan panjang umur.

Penghageng II KHP Widyabudaya KRT Rintaiswara menjelaskan bahwa grebeg keraton adalah Hajad Dalem untuk memperingati hari besar agama Islam seperti Idulfitri, Iduladha, dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Gunungan melambangkan kemakmuran dan pemberian raja kepada rakyat sebagai wujud rasa syukur. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, masyarakat bisa mendapatkan ubarampe gunungan di Pelataran Masjid Gedhe dan Pura Pakualaman, sementara di Kompleks Kepatihan dan Ndalem Mangkubumen, ubarampe berupa rengginang dibagikan dalam jumlah terbatas.