Mengenal Gudeg Makanan Khas Yogyakarta yang Sudah Ada Sejak Kerajaan Mataram
Dilihat : 430
Gudeg dikenal sebagai makanan khas Yogyakarta. Gudeg sudah ada sejak Kerajaan Mataram.
Gudeg adalah makanan dengan bahan dasar nangka. Nangka tersebut kemudian dimasak dengan gula jawa, santan dan rempah. Potongan nangka yang sudah diolah dengan gula jawa, santan dan rempah tersebut akan menghasilkan nangka yang berwarna cokelatt dan sedikit terkaramelisasi. Nangka tersebut akan terasa manis dan sedikit gurih karena santan dan garam. Gudeg biasanya juga ditambah dengan siraman areh.
Gudeg biasanya dimakan dengan nasi dan opsi lauk lain seperti telur pindang, opor ayam, tahu atau tempe bacem dan kerecek. Gudeg dahulu disajikan dengan menggunakan alas daun jati. Namun saat ini gudeg mulai disajikan dengan menggunakan alas daun pisang.
Sejarah Gudeg
Gudeg/haibunda.com
Dilansir dari National Geographic, gudeg mulanya tercipta pada abad ke-15 ketika masa dibangunnya Kerajaan Mataram Islam di alas Mentaok. Alas Mentaok terletak di daerah Kotagede, Yogyakarta. Menurut Gardjito, seorang profesor di Pusat Kajian Makanan Tradisional (PKMT), Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM yang juga menulis buku berjudul Gudeg Yogyakarta mengemukakan bahwa gudeg pertama kali dibuat oleh prajurit kerajaan. Pada masa itu banyak pohon yang ditebang karena mereka ingin membangun Kerajaan Mataram di alas Mentaok. Pohon tersebut adalah pohon nangka, melinjo dan kelapa. Hal inilah yang kemudian melandasi terciptanya gudeg.
Namun ada pula versi lain mengenai sejarah gudeg yang mengatakan gudeg tercipta pada tahun 1726-1728 ketika pasukan Sultan Agung menyerbu Batavia. Prajurit-prajurit tersebut membawa gudeg sebagai bekal makanan perang. Walaupun begitu, sejarah ini masih belum bisa dipastikan kebenarannya. Terlepas dari sejarahnya, gudeg sudah menjadi makanan sehari-hari bagi masyarakat Jawa, khususnya Yogyakarta. Kepopuleran gudeg tercatat semakin meningkat pada 1949 bersamaan dengan berdirinya Universitas Gadjah Mada (UGM). Hingga kini gudeg tidak lagi menjadi makanan sehari-hari tapi juga dibuat sebagai oleh-oleh wajib.
Memasak gudeg dan makanan nusantara lainnya dapat didapatkan di buku Resep Masakan Nusantara Favorit, Dari Aceh Hingga Papua karya Rika Kusumawati. Kita bisa mendapatkan resep super lengkap mengenai resep-resep masakan nusantara. Yuk, memasak bareng Andi dan Rika Kusumawati!
Mengenal Gudeg Makanan Khas Yogyakarta yang Sudah Ada Sejak Kerajaan Mataram
Dilihat : 430
Gudeg dikenal sebagai makanan khas Yogyakarta. Gudeg sudah ada sejak Kerajaan Mataram.
Gudeg adalah makanan dengan bahan dasar nangka. Nangka tersebut kemudian dimasak dengan gula jawa, santan dan rempah. Potongan nangka yang sudah diolah dengan gula jawa, santan dan rempah tersebut akan menghasilkan nangka yang berwarna cokelatt dan sedikit terkaramelisasi. Nangka tersebut akan terasa manis dan sedikit gurih karena santan dan garam. Gudeg biasanya juga ditambah dengan siraman areh.
Gudeg biasanya dimakan dengan nasi dan opsi lauk lain seperti telur pindang, opor ayam, tahu atau tempe bacem dan kerecek. Gudeg dahulu disajikan dengan menggunakan alas daun jati. Namun saat ini gudeg mulai disajikan dengan menggunakan alas daun pisang.
Sejarah Gudeg
Gudeg/haibunda.com
Dilansir dari National Geographic, gudeg mulanya tercipta pada abad ke-15 ketika masa dibangunnya Kerajaan Mataram Islam di alas Mentaok. Alas Mentaok terletak di daerah Kotagede, Yogyakarta. Menurut Gardjito, seorang profesor di Pusat Kajian Makanan Tradisional (PKMT), Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM yang juga menulis buku berjudul Gudeg Yogyakarta mengemukakan bahwa gudeg pertama kali dibuat oleh prajurit kerajaan. Pada masa itu banyak pohon yang ditebang karena mereka ingin membangun Kerajaan Mataram di alas Mentaok. Pohon tersebut adalah pohon nangka, melinjo dan kelapa. Hal inilah yang kemudian melandasi terciptanya gudeg.
Namun ada pula versi lain mengenai sejarah gudeg yang mengatakan gudeg tercipta pada tahun 1726-1728 ketika pasukan Sultan Agung menyerbu Batavia. Prajurit-prajurit tersebut membawa gudeg sebagai bekal makanan perang. Walaupun begitu, sejarah ini masih belum bisa dipastikan kebenarannya. Terlepas dari sejarahnya, gudeg sudah menjadi makanan sehari-hari bagi masyarakat Jawa, khususnya Yogyakarta. Kepopuleran gudeg tercatat semakin meningkat pada 1949 bersamaan dengan berdirinya Universitas Gadjah Mada (UGM). Hingga kini gudeg tidak lagi menjadi makanan sehari-hari tapi juga dibuat sebagai oleh-oleh wajib.
Memasak gudeg dan makanan nusantara lainnya dapat didapatkan di buku Resep Masakan Nusantara Favorit, Dari Aceh Hingga Papua karya Rika Kusumawati. Kita bisa mendapatkan resep super lengkap mengenai resep-resep masakan nusantara. Yuk, memasak bareng Andi dan Rika Kusumawati!