Penyebab dan Cara Pengobatan Kehamilan Ektopik yang Wajib Ibu Ketahui

Dilihat : 155
Kehamilan ektopik menjadi salah satu bentuk kehamilan yang tidak diinginkan. Kehamilan ektopik memiliki resiko yang tinggi bagi janin yang dikandung. 


Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim atau kandungan. Kehamilan ini menyebabkan rasa nyeri hebat di panggul atau perut bawah dan juga pendarahan di vagina. Kehamilan ektopik harus segera ditangani karena hal ini dapat menyebabkan janin yang tidak berkembang dengan normal. Kehamilan ektopik terjadi karena sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada rahim melainkan pada organ lain. Kehamilan ektopik dapat terjadi pada tuba falopi, leher rahim, indung telur atau di rongga perut. 


Kemungkinan terjadinya kehamilan ektopik berkisar satu dari 50 kehamilan. Kehamilan ektopik juga bisa mengancam nyawa ibu jika ditangani secara lambat. Kasus kehamilan ektopik masih dapat dicegah dan diobati. Yuk, simak ulasan mengenai kehamilan ektopik. 


Penyebab Kehamilan Ektopik


Perbedaan Kehamilan Normal dan Kehamilan Ektopik/klikdokter.com

Penyebab dari terjadinya kehamilan ektopik sebenarnya tidak bisa dipastikan dan pada umumnya disebabkan karena terjadinya kerusakan tuba falopi. Penyebab kehamilan ektopik dapat terjadi sebagai berikut.

 1. Kehamilan terjadi di umur 35 tahun dan lebih

2. Memiliki riwayat radang panggul dan endometriosis

3. Memiliki penyakit seks menular seperti gonore dan chlamydia

4. Pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya

5. Keguguran berulang kali

6. Pernah menjalani operasi pada panggul dan perut

7. Pernah menjalani pengobatan masalah kesuburan

8. Menggunakan alat kontrasepsi sprial

9. Kebiasaan merokok


Gejala Kehamilan Ektopik

Gejala kehamilan ektopik sebenarnya tidak ada bedanya dengan kehamilan pada umumnya. Gejala kehamilan ektopik berupa  mual, tidak menstruasi dan payudara mengeras. Namun kehamilan ektopik memiliki gejala lainnya berupa nyeri perut dan pendarahan di vagina. Kehamilan ektopik juga memiliki gejala yang sama seperti usus buntu. Kehamilan ektopik membutuhkan penanganan dokter jika mengalami gejala sebagai berikut.

1. Nyeri seperti tertusuk di bagian leher, bahu, panggul dan perut

2. Nyeri yang semakin buruk di satu sisi perut

3. Dubur terasa nyeri ketika buang air besar

4. Pendarahan parah di vagina dengan warna merah gelap

5. Merasa pusing atau lemas

6. Mengalami Diare


Penanganan Kehamilan Ektopik


Operasi Laparoskopi/alodokter.com

Kehamilan ektopik dapat ditangani dengan beberapa pilihan pengobatan. Pilihan pengobatan tersebut bertujuan untuk mengangkat jaringan ektopik agar tidak terjadi komplikasi serius. Adapun penanganan kehamilan ektopik sebagai berikut.

1. Suntik Methotrexate

 Pengobatan ini dilakukan pada kehamilan ektopik tahap awal. Pengobatan ini bertujuan untuk menghentikan dan menghancurkan sel ektopik. Pengobatan ini kemudian akan dipantau oleh dokter dengan memeriksa kadar hormin hCG setiap 2-3 hari hingga kadarnya menurun.


2. Operasi Laparoskopi

Pengobatan ini dilakukan dengan mengangkat jaringan ektopik dan bagian dari tuba falopi yang ditempeli oleh jaringan ektopik. Walaupun begitu, operasi ini juga hanya bisa dilakukan dengan memperbaiki tuba falopi sehingga memungkinkan terjadinya kehamilan kembali di kemudian hari.


3. Operasi Laparotomi

Operasi ini adalah bentuk operasi darurat jika mengalami pendarahan berat. Dalam operasi ini dokter akan membuat sayatan besar di perut sebagai jalan untuk mengangkat jaringan ektopik dan  tuba falopi yang pecah.