KATEGORI
Kasus Kelangkaan Beras Tipe Premium Lokal
Dilihat : 461

Sosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku
kesulitan untuk mendapatkan supply atau pasokan beras tipe premium lokal dengan
kemasan 5 kilogram (Kg) ke ritelnya.
ada beberapa faktor yang menyebabkan kelangkaan beras tipe
premium lokal dengan kemasan 5 kilogram (Kg) di ritel, antara lain:
1. Tingginya Harga Beras Premium: Harga beras
premium di tingkat produsen naik secara signifikan, membuat peritel kesulitan
untuk memperoleh suplai dengan harga yang sesuai.
2. Keterbatasan Suplai: Keterbatasan suplai beras premium di pasaran ritel disebabkan oleh peritel yang ogah membeli beras premium untuk stok mereka karena harga yang tinggi di tingkat produsen.
3. Kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET): Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras premium ditetapkan oleh pemerintah, tetapi kenaikan harga beras premium di tingkat produsen membuat beberapa peritel terpaksa menjual beras dengan harga di atas HET untuk menghindari kerugian.
4. Intervensi Pemerintah: Pemerintah terlibat dalam upaya mengatasi kelangkaan beras premium dengan menggelontorkan stok beras dari Perum Bulog dan melakukan intervensi pasar untuk menstabilkan harga.
5. Realisasi Impor Beras: Realisasi impor beras masih belum mencapai alokasi yang direncanakan, namun pemerintah berencana untuk terus mengimpor beras secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan pasar.
2. Keterbatasan Suplai: Keterbatasan suplai beras premium di pasaran ritel disebabkan oleh peritel yang ogah membeli beras premium untuk stok mereka karena harga yang tinggi di tingkat produsen.
3. Kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET): Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras premium ditetapkan oleh pemerintah, tetapi kenaikan harga beras premium di tingkat produsen membuat beberapa peritel terpaksa menjual beras dengan harga di atas HET untuk menghindari kerugian.
4. Intervensi Pemerintah: Pemerintah terlibat dalam upaya mengatasi kelangkaan beras premium dengan menggelontorkan stok beras dari Perum Bulog dan melakukan intervensi pasar untuk menstabilkan harga.
5. Realisasi Impor Beras: Realisasi impor beras masih belum mencapai alokasi yang direncanakan, namun pemerintah berencana untuk terus mengimpor beras secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Dalam rangka mengatasi masalah ini, beberapa langkah telah
diambil oleh pemerintah dan berbagai pihak terkait, termasuk menggelontorkan
stok beras dari Perum Bulog, melakukan intervensi pasar, dan memastikan
realisasi impor beras. Meskipun demikian, kelangkaan beras premium di tingkat
ritel masih menjadi perhatian, dan langkah-langkah lebih lanjut mungkin
diperlukan untuk mengatasinya.