4 Pola Asuh Anak dan Dampak Bagi Anak yang Jarang Disadari
Dilihat : 397
Mengasuh anak sudah menjadi kewajiban bagi semua orang tua. Salah dalam mengasuh anak dapat mengakibatkan dampak buruk bagi anak.
Orang tua selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Oleh karena itu, setiap orang tua selalu berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan anaknya memiliki kehidupan yang menyenangkan. Namun jarang disadari jika orang tua sering sekali memaksakan kehendak mereka kepada anak. Seperti, memaksakan anak untuk meraih juara kelas agar anak memiliki kesuksesan di masa depan. Padahal peringkat di kelas juga tidak terlalu memengaruhi kesuksesan seseorang. Akibatnya anak merasa tertekan dan merasa tidak bahagia. Lalu, bagaimana sih cara mengasuh anak yang baik?
Pola Asuh Orang Tua
Mengasuh anak terkadang dilakukan sesuai dengan tradisi yang berlaku di dalam suatu keluarga. Orang tua terkadang mencontoh pola asuh orang tua mereka yang sebenarnya sudah tidak relevan lagi dengan saat ini. Adapun jenis-jenis parentin yang biasa diterapkan oleh orang tua:
1. Authoritarian Parenting
Ilustrasi Authoritarian Parenting/beeparenting.com
Pola asuh ini merupakan pola asuh yang dilakukan oleh orang tua yang berlaku otoriter atau suka memerintah ke anak mereka. Orang tua memaksakan kehendak mereka kepada anak, merasa selalu benar dan cenderung membatasi ruang gerak anak. Dampak dari pola asuh ini biasanya akan membuat anak patuh pada aturan namun juga menjadi anak yang agresif dan rentan berkonflik dengnan orang lain. Adapun rasa ketidakpercayaan diri karena opininya sering diabaikan oleh kedua orang tuaya. Anak dengan pola asuh seperti ini juga berpotensi menjadi pembohong ulung karena terbiasa berbohong untuk menghindar dari hukuman keras yang diberikan oleh orang tuanya.
2. Authoritative Parenting
Ilustrasi Authoritative Parenting/bossparenting.com
Pola asuh ini berlawanan dengan authoritarian parenting di mana orang tua dengan jenis pola asuh ini selalu memberikan dukungan pada pilihan yang diambil oleh anak. Dampak dari pola asuh ini adalah anak menjadi lebih percaya diri dan mudah menyampaikan opininya karena terbiasa untuk tidak dihalang-halangi oleh kedua orang tuanya. Anak dengan pola asuh ini akan taat pada aturan tanpa adanya paksaan dan menjadi lebih bahagia serta bijak dalam membuat keputusan. Pola asuh ini dinilai sebagai pola asuh yang banyak melahirkan anak-anak sukses di masa mendatang.
3. Indulgent Parenting
Ilustrasi Indulgent Parenting/kinbox.com
Pola asuh ini adalah pola asuh orang tua yang selalu bertindak bertindak permisif terhadap pilihan atau pemikiran yang dimiliki oleh anak. Dampak dari pola asuh ini adalah anak akan menjadi manja karena orang tua selalu permisif dan menuruti kehendak anak. Selain itu, anak akan tumbuh menjadi anak yang kurang sopan atau menghargai karena tidak terbiasa dalam mengikuti aturan. Pola asuh ini juga akan membuat anak menjadi kurang percaya diri.
4. Neglectful Parenting
Ilustrasi Neglectful Parenting/cyberpurify.com
Pola asuh ini adalah pola asuh orang tua yang jarang dan bahkan tidak terlibat sama sekali dalam mengasuh anak. Biasanya pola asuh ini dilakukan oleh orang tua yang sangat sibuk sehingga harus bekerja seharian penuh. Dampak dari pola asuh ini adalah timbul jarak antara orang tua dengan anak dan juga akan membuat anak merasa kurang percaya diri dan tidak bahagia.
Pola asuh menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan untuk kebaikan masa depan sang anak. Oleh karena itu, kita perlu mempelajari ilmu parenting. Mempelajari ilmu parenting dapat diperoleh melalui buku parenting dari Andi Publisher. Ada diskon 50% mulai dari 1 Maret hingga 12 Maret 2022, lho! Yuk, jangan sampai kelewatan! Karena yang terbaik untuk anak tidak boleh terlambat dilakukan.