3 Januari : Martin Luther Dikucilkan dari Gereja Katolik
Dilihat : 1482
Pada 3 Januari 1521 Paus Leo X mengeluarkan Bulla Kepausan, Decet Romanum Pontificiem. Bulla Kepausan tersebut berisikan perintah untuk mengucilkan Martin Luther dari Gereja Katolik.
Martin Luther adalah seorang katalisator utama dari Protestantisme. Martin Luther juga dikenal senagai seorang profesor penafsiran Alkitab di Universitas Wittenberg, Jerman. Martin Luther mengutuk Gereja Katolik yang pada saat itu terdapat praktik korupsi dalam surat pengampunan dosa. Tak sampai di situ, Martin Luther terus berkarya dengan karya-karya teologisnya yang kontroversial dan inovatif. Hal ini membuat terjadinya reformasi agama besar-besaran di Eropa.
95 Tesis Martin Luther
Martin Luther dan 95 Tesisnya/okezone.com
Martin Luther menunjukkan 95 tesisnya di depan gerbang Gereja Katedral Umum. Aksi ini dikenal sebagai Sidang Worms (Diet of Worms). Martin Luther berulang kali menolak revisi pandangannya dalam tesis tersebut. Oleh karena itu, Martin Luther akhirnya menghadap sidang kekaisaran di kota Worms.
Dalam sidang tersebut Martin Luther tetap berpegang pada pandangannya yang tertulis di 95 tesis tersebut. Martin Luther mengkritik keras adanya transaksi jual-beli penjualan surat pengampunan dosa untuk pengumpulan dana. Pada saat itu Gereja Katolik menawarkan surat pengampunan dosa, siapa yang membeli surat pengampunan dosa maka dosanya akan diampuni.
Ilustrasi Kristen Protestan/worldatlas.com
Situasi Martin Luther pada saat itu tidak aman. Frederick III yang pada saat itu menjadi penentu pewaris takhta Holy Roman Empire membantu Martin Luther dengan membawanya ke Kastil Wartburg. Di sana Martin Luther rajin berkirim pesan kepada pendukungnya di Wittenburg. Selama 10 bulan pengungsiannya, Kaum Lutherian semakin bertambah banyak. Bahkan ada tiga pendeta yang menikah sebagai bentuk protes.
Konflik akibat reformasi terjadi di mana-mana dan menyebabkan peperangan. Puncak dari peperangan dua kubu tersebut adalah Perang Tiga Puluh Tahun di Jerman pada 1618-1648 yang menewaskan 7,5 juta korban jiwa. Perseteruan antara dua kubu berakhir dengan perjanjian Westfalen. Perjuangan Martin Luther tersebutlah yang menjadi salah satu pelopor dari kelahiran Gereja Protestan.
3 Januari : Martin Luther Dikucilkan dari Gereja Katolik
Dilihat : 1482
Pada 3 Januari 1521 Paus Leo X mengeluarkan Bulla Kepausan, Decet Romanum Pontificiem. Bulla Kepausan tersebut berisikan perintah untuk mengucilkan Martin Luther dari Gereja Katolik.
Martin Luther adalah seorang katalisator utama dari Protestantisme. Martin Luther juga dikenal senagai seorang profesor penafsiran Alkitab di Universitas Wittenberg, Jerman. Martin Luther mengutuk Gereja Katolik yang pada saat itu terdapat praktik korupsi dalam surat pengampunan dosa. Tak sampai di situ, Martin Luther terus berkarya dengan karya-karya teologisnya yang kontroversial dan inovatif. Hal ini membuat terjadinya reformasi agama besar-besaran di Eropa.
95 Tesis Martin Luther
Martin Luther dan 95 Tesisnya/okezone.com
Martin Luther menunjukkan 95 tesisnya di depan gerbang Gereja Katedral Umum. Aksi ini dikenal sebagai Sidang Worms (Diet of Worms). Martin Luther berulang kali menolak revisi pandangannya dalam tesis tersebut. Oleh karena itu, Martin Luther akhirnya menghadap sidang kekaisaran di kota Worms.
Dalam sidang tersebut Martin Luther tetap berpegang pada pandangannya yang tertulis di 95 tesis tersebut. Martin Luther mengkritik keras adanya transaksi jual-beli penjualan surat pengampunan dosa untuk pengumpulan dana. Pada saat itu Gereja Katolik menawarkan surat pengampunan dosa, siapa yang membeli surat pengampunan dosa maka dosanya akan diampuni.
Ilustrasi Kristen Protestan/worldatlas.com
Situasi Martin Luther pada saat itu tidak aman. Frederick III yang pada saat itu menjadi penentu pewaris takhta Holy Roman Empire membantu Martin Luther dengan membawanya ke Kastil Wartburg. Di sana Martin Luther rajin berkirim pesan kepada pendukungnya di Wittenburg. Selama 10 bulan pengungsiannya, Kaum Lutherian semakin bertambah banyak. Bahkan ada tiga pendeta yang menikah sebagai bentuk protes.
Konflik akibat reformasi terjadi di mana-mana dan menyebabkan peperangan. Puncak dari peperangan dua kubu tersebut adalah Perang Tiga Puluh Tahun di Jerman pada 1618-1648 yang menewaskan 7,5 juta korban jiwa. Perseteruan antara dua kubu berakhir dengan perjanjian Westfalen. Perjuangan Martin Luther tersebutlah yang menjadi salah satu pelopor dari kelahiran Gereja Protestan.