Persiapan menyambut kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia
Dilihat : 36

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai persiapan
untuk menyambut kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang
berlangsung pada 27–29 Mei 2025. Kunjungan ini mencakup agenda diplomatik di
Jakarta serta kunjungan budaya dan militer di Magelang, Jawa Tengah.
Penyambutan Resmi di Jakarta
Presiden Macron tiba di Pangkalan Udara TNI AU Halim
Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa malam, 27 Mei 2025, sekitar pukul 22.00
WIB. Kedatangannya disambut oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin,
Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno. Upacara
penyambutan mencakup jajar kehormatan dan pertunjukan tari tradisional Betawi,
Nandak Ajer .
Hari ini, Rabu, 28 Mei 2025, Presiden Prabowo Subianto akan
menerima Presiden Macron dan Ibu Negara Brigitte Macron di Istana Merdeka,
Jakarta. Agenda mencakup upacara kenegaraan, pertemuan bilateral, dan
penandatanganan surat minat (letter of intent) terkait kerja sama di bidang
pertahanan, termasuk pengadaan pesawat tempur Rafale dan kapal selam Scorpene
Kunjungan ke Candi Borobudur dan Akademi Militer Magelang
Pada Kamis, 29 Mei 2025, Presiden Macron dijadwalkan
mengunjungi Candi Borobudur dan Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa
Tengah. Untuk memfasilitasi kunjungan ini, pemerintah telah memasang eskalator
di Candi Borobudur guna memudahkan akses ke bagian atas candi, mengingat
keterbatasan waktu dan ketinggian candi yang mencapai 35 meter .
Di Akmil Magelang, Presiden Macron akan meninjau
laboratorium bahasa Prancis yang digunakan oleh prajurit TNI dari tiga
matra—Angkatan Darat, Laut, dan Udara—yang sedang mempersiapkan diri untuk
penugasan di Prancis. Terdapat 104 prajurit yang mengikuti pelatihan bahasa
Prancis di fasilitas tersebut .
Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral
antara Indonesia dan Prancis, yang telah terjalin selama lebih dari 70 tahun,
serta menghasilkan kerja sama konkret di berbagai bidang, termasuk pertahanan,
pendidikan, dan kebudayaan.