Nasib PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex Terancam Pailit
Dilihat : 203
PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex menjadi saat ini memang
sedang menjadi buah bibir. Raksasa tekstil tersebut terancam pailit. Pemerintah
pun ikut turun tangan menanggapi apa yang terjadi di Sritex. PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex),
raksasa tekstil Indonesia yang juga salah satu produsen terbesar di Asia
Tenggara, menghadapi ancaman pailit akibat tumpukan utang yang mencapai sekitar
Rp25 triliun pada semester I-2024. Pemerintah, melalui sejumlah pejabat tinggi
termasuk Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dan Menko Perekonomian Airlangga
Hartarto, kini tengah mencari jalan untuk menyelamatkan perusahaan ini,
mengingat dampaknya pada ekonomi nasional dan sektor tenaga kerja.
Presiden Prabowo Subianto disebut ingin memastikan
kelangsungan operasional Sritex, terutama karena perusahaan ini tergolong
industri padat karya yang mempekerjakan banyak tenaga kerja. Pemerintah
berharap dapat memberi sinyal positif kepada dunia usaha dengan menunjukkan
kepedulian kepada perusahaan yang mengalami kesulitan, terutama di awal periode
pemerintahan baru.
Dalam rapat kabinet terbatas, Menko Airlangga menyatakan
pemerintah masih mempertimbangkan berbagai opsi untuk menyelamatkan Sritex,
termasuk kemungkinan dana talangan atau pelibatan Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia (LPEI/Eximbank). Namun, langkah konkret masih menunggu pembicaraan
lebih lanjut dengan kurator yang saat ini menangani aset Sritex.
Pemerintah juga memastikan bahwa operasional ekspor-impor
Sritex dapat terus berjalan, menghindari stagnasi yang bisa memperburuk kondisi
keuangan perusahaan. Hal ini dilakukan serupa dengan kebijakan kawasan berikat
di Jawa Barat, memungkinkan perusahaan terus menjalankan aktivitas ekspor-impor
meskipun sedang dalam pengelolaan kurator.
Nasib PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex Terancam Pailit
Dilihat : 203
PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex menjadi saat ini memang
sedang menjadi buah bibir. Raksasa tekstil tersebut terancam pailit. Pemerintah
pun ikut turun tangan menanggapi apa yang terjadi di Sritex. PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex),
raksasa tekstil Indonesia yang juga salah satu produsen terbesar di Asia
Tenggara, menghadapi ancaman pailit akibat tumpukan utang yang mencapai sekitar
Rp25 triliun pada semester I-2024. Pemerintah, melalui sejumlah pejabat tinggi
termasuk Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dan Menko Perekonomian Airlangga
Hartarto, kini tengah mencari jalan untuk menyelamatkan perusahaan ini,
mengingat dampaknya pada ekonomi nasional dan sektor tenaga kerja.
Presiden Prabowo Subianto disebut ingin memastikan
kelangsungan operasional Sritex, terutama karena perusahaan ini tergolong
industri padat karya yang mempekerjakan banyak tenaga kerja. Pemerintah
berharap dapat memberi sinyal positif kepada dunia usaha dengan menunjukkan
kepedulian kepada perusahaan yang mengalami kesulitan, terutama di awal periode
pemerintahan baru.
Dalam rapat kabinet terbatas, Menko Airlangga menyatakan
pemerintah masih mempertimbangkan berbagai opsi untuk menyelamatkan Sritex,
termasuk kemungkinan dana talangan atau pelibatan Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia (LPEI/Eximbank). Namun, langkah konkret masih menunggu pembicaraan
lebih lanjut dengan kurator yang saat ini menangani aset Sritex.
Pemerintah juga memastikan bahwa operasional ekspor-impor
Sritex dapat terus berjalan, menghindari stagnasi yang bisa memperburuk kondisi
keuangan perusahaan. Hal ini dilakukan serupa dengan kebijakan kawasan berikat
di Jawa Barat, memungkinkan perusahaan terus menjalankan aktivitas ekspor-impor
meskipun sedang dalam pengelolaan kurator.