Mengenal Cap Go Meh, Akhir Perayaan Imlek
Dilihat : 234
Perayaan Imlek jatuh pada 1 Februari 2022. Perayaan Imlek diakhiri dengan perayaan Cap Go Meh.
Perayaan Imlek dimulai pada 1 Februari 2022 dan hari ini tepat 15 hari setelah Imlek berlalu. 15 hari setelah Imlek biasanya terdapat perayaan Cap Go Meh. Tidak hanya Imlek yang sudah ada sejak 3.500 tahun lalu, Cap Go Meh juga sudah dirayakan sejak ratusan tahun lalu menurut jurnal yang berjudul Perjalanan Multikultural dalam Sepiring Ketupat Cap Go Meh yang ditulis oleh Listya Ayu dan Ayu Indah Wardhani dari Fakultas Ilmu Bahasa (FIB) Universitas Indonesia.
Tradisi Cap Go Meh sebenarnya sudah ada sejak era Dinasti Han di abad 2M. Tradisi ini lalu terbawa ke Indonesia lewat akulturasi dari keturunan masyarakat Tionghoa, Perayaan Cap Go Meh adalah perayaan ke-15 perayaan Tahun Baru Imlek (Sincia). Lalu, bagaimana sejarah dari Cap Go Meh? Yuk, simak lebih lanjut!
Sejarah Cap Go Meh
Perayaan Cap Go Meh/cnnindonesia.com
Istilah Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkian yang berarti malam ke-15. Cap Go Meh lebih populer dirayakan di Indonesia dibandingkan di Singapura dan Malaysia. Sementara itu, Cap Go Meh di Tiongkok dirayakan sebagai puncak dari perayaan Tahun Baru Imlek. Oleh karena itu, perayaan Cap Go Meh di Tiongkok lebih bersifat sosial dan dirayakan sebagai 'pesta rakyat'. Seperti, parade, arak-arakan pertunjukan barongsai di jalan hingga membuat dekorasi kota dengan menyalakan lampion.
Selain pesta rakyat yang diramaikan dengan lampion, Cap Go Meh atau dikenal dengan nama Festival Yuan Xiao di Tiongkok juga dirayakan di lingkungan keluarga dengan mengadakan makan bersama. Biasanya tradisi ini diadakan dengan makanan khas Yuan Ziao atau ronde. Ronde adalah bola-bola yang terbuat dari beras ketan dan dimakan dengan kuah gula dan rempah-rempah.
Lontong Cap Go Meh
Lontong Cap Go Meh/unileverfoodsolutions.co.id
Di Indonesia Cap Go Meh biasanya dimakan dengan hidangan bernama lontong Cap Go Meh. Lontong Cap Go Meh berdasarkan situs Pemkot Jakarta Pusat merupakan bentuk adaptasi peranakan Tionghoa Indonesia terhadap masakan Indonesia. Lontong Cap Go Meh di Indonesia oleh etnis Tionghoa dianggap spesial dan pembawa keberuntungan. Hal ini dikarenakan bentuk lontong yang panjang melambangkan panjang umur. Telur di lontong Cap Go Meh menandakan keberuntungan dan santan yang dibumbui kuah kunyit berwarna keemasan melambangkan emas dan keberuntungan.
Warna kuning keemasan dalam kuah lontong Cap Go Meh dianggap sebagai simbol kemakmuran dan kekayaan seperti perayaan Imlek. Oleh karena itu, memakan lontong Cap Go Meh pada Tahun Baru Imlek akan mendapatkan keberuntungan, rezeki dan kemakmuran. Selain memakan lontong Cap Go Meh, kita bisa merayakan puncak dari perayaan Imlek dengan membaca buku dari Andi Publisher. Masih ada promo menarik yang sayang untuk dilewatkan, lho!