Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur
Dilihat : 335
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara
Timur, kembali mengalami letusan besar pada Selasa, 12 November 2024, pukul
13.59 WITA. Letusan tersebut menghasilkan kolom abu setinggi 9.000 meter yang
bergerak ke arah barat daya dan barat, dengan abu berwarna kelabu dan tebal.
Gunung yang berada pada status level IV (Awas) ini telah mengeluarkan lava yang
mengalir ke lima desa di sekitar lereng, termasuk Desa Nurabelen, Dulipali,
Klatanlo, Hokeng Jaya, dan Boru.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki,
Yohanes Kolli Sorywutun, mengimbau masyarakat agar menjauhi radius 7 kilometer
dari kawah dan radius sektoral 9 kilometer di arah barat daya hingga barat
laut. Penduduk juga diingatkan untuk mewaspadai potensi bahaya lahar hujan yang
bisa terjadi jika curah hujan meningkat, serta memakai masker untuk melindungi
sistem pernapasan dari abu vulkanik
Selain abu vulkanik, gunung ini juga memuntahkan awan panas
guguran yang meluncur sejauh 1.000 meter ke arah barat laut, menambah risiko
bagi penduduk di sekitar. Upaya evakuasi dan pemantauan terus dilakukan untuk
melindungi masyarakat dari bahaya erupsi dan dampak sekunder yang mungkin muncul.
Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur
Dilihat : 335
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara
Timur, kembali mengalami letusan besar pada Selasa, 12 November 2024, pukul
13.59 WITA. Letusan tersebut menghasilkan kolom abu setinggi 9.000 meter yang
bergerak ke arah barat daya dan barat, dengan abu berwarna kelabu dan tebal.
Gunung yang berada pada status level IV (Awas) ini telah mengeluarkan lava yang
mengalir ke lima desa di sekitar lereng, termasuk Desa Nurabelen, Dulipali,
Klatanlo, Hokeng Jaya, dan Boru.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki,
Yohanes Kolli Sorywutun, mengimbau masyarakat agar menjauhi radius 7 kilometer
dari kawah dan radius sektoral 9 kilometer di arah barat daya hingga barat
laut. Penduduk juga diingatkan untuk mewaspadai potensi bahaya lahar hujan yang
bisa terjadi jika curah hujan meningkat, serta memakai masker untuk melindungi
sistem pernapasan dari abu vulkanik
Selain abu vulkanik, gunung ini juga memuntahkan awan panas
guguran yang meluncur sejauh 1.000 meter ke arah barat laut, menambah risiko
bagi penduduk di sekitar. Upaya evakuasi dan pemantauan terus dilakukan untuk
melindungi masyarakat dari bahaya erupsi dan dampak sekunder yang mungkin muncul.