Wabah PMK pada Hewan Ternak : Ancaman Serius bagi Program Makan Bergizi

Dilihat : 11

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit menular pada hewan ternak, terutama sapi, kambing, domba, dan babi. Wabah ini membawa tantangan besar bagi berbagai sektor, termasuk program kesehatan masyarakat seperti Program Makan Bergizi (MBG), yang mungkin mengandalkan produk hewani sebagai sumber protein dan nutrisi utama.

Program Makan Bergizi, yang bertujuan meningkatkan asupan gizi masyarakat melalui konsumsi makanan sehat dan bernutrisi, bisa terganggu secara signifikan jika suplai produk hewani seperti daging dan susu terhambat akibat wabah PMK.

 

1. Gangguan pada Ketersediaan dan Suplai Produk Hewani

Wabah PMK dapat mengganggu produksi dan distribusi produk hewani, seperti:

  • Susu segar: Penurunan produksi susu karena sapi yang terinfeksi mengalami penurunan kesehatan.
  • Daging sapi dan kambing: Banyak ternak yang harus dikarantina atau dimusnahkan untuk mencegah penyebaran virus.
  • Produk olahan hewani (keju, yogurt, dll.): Penurunan produksi bahan mentah dapat berdampak pada ketersediaan produk olahan yang menjadi bagian penting dari pola makan bergizi.

Jika pasokan produk hewani berkurang, masyarakat yang mengikuti Program MBG akan mengalami kesulitan mendapatkan sumber protein dan lemak sehat dari bahan makanan berkualitas.

 

2. Kekhawatiran terhadap Keamanan Pangan

Meskipun PMK tidak menular ke manusia, wabah ini tetap menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan pangan. Kekhawatiran tersebut bisa menyebabkan:

  • Penurunan konsumsi daging dan susu, terutama jika masyarakat tidak mendapatkan edukasi yang cukup tentang keamanan produk hewani dari ternak yang sehat.
  • Pengalihan konsumsi ke sumber protein alternatif yang mungkin tidak seefektif protein hewani dalam memenuhi kebutuhan gizi seimbang.

Dalam konteks Program MBG, persepsi negatif ini bisa menghambat pencapaian tujuan program, terutama dalam kelompok usia rentan seperti anak-anak dan ibu hamil yang membutuhkan asupan protein hewani.

 

3. Dampak Ekonomi terhadap Keluarga Penerima Manfaat

Wabah PMK juga dapat berdampak langsung pada keluarga penerima manfaat Program Makan Bergizi, terutama jika mereka bergantung pada produk lokal dari peternakan kecil.

  • Kenaikan harga produk hewani: Berkurangnya pasokan akan mendorong harga daging dan susu naik, sehingga sulit dijangkau oleh keluarga berpenghasilan rendah.
  • Pengurangan pendapatan peternak: Bagi keluarga yang juga peternak, wabah ini bisa menyebabkan kehilangan sumber penghasilan utama mereka, yang pada akhirnya memengaruhi kemampuan mereka menyediakan makanan bergizi.

 

4. Ancaman terhadap Target Nutrisi Program MBG

Program Makan Bergizi biasanya menetapkan target spesifik untuk meningkatkan asupan protein, kalsium, dan zat besi bagi penerima manfaat. Jika wabah PMK menyebabkan penurunan konsumsi produk hewani, beberapa target nutrisi bisa gagal tercapai, seperti:

  • Kebutuhan kalsium: Susu merupakan sumber utama kalsium, yang sangat penting bagi pertumbuhan anak-anak.
  • Protein hewani: Protein hewani lebih mudah diserap tubuh dibandingkan protein nabati, terutama untuk kebutuhan perkembangan otak dan otot.
  • Zat besi heme: Sumber terbaik zat besi heme adalah daging merah, yang penting untuk mencegah anemia.

 

Strategi Mitigasi untuk Program Makan Bergizi (MBG)

Menghadapi ancaman dari wabah PMK, diperlukan langkah-langkah strategis agar Program MBG tetap berjalan optimal. Beberapa strategi mitigasi antara lain:

  1. Diversifikasi Sumber Protein
    Memperkenalkan dan mempromosikan sumber protein alternatif yang bergizi tinggi, seperti ikan, telur, dan kacang-kacangan, untuk mengurangi ketergantungan pada daging merah dan susu.
  2. Edukasi tentang Keamanan Pangan
    Memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa produk hewani yang berasal dari ternak sehat tetap aman dikonsumsi. Ini akan membantu mengurangi ketakutan yang tidak berdasar terhadap produk tersebut.
  3. Kolaborasi dengan Penyedia Pangan Lokal
    Program MBG bisa bermitra dengan peternakan lokal yang sudah tervaksinasi dan bebas dari wabah PMK untuk memastikan pasokan produk hewani tetap tersedia.
  4. Dukungan Subsidi atau Bantuan Pangan
    Jika harga produk hewani meningkat drastis, pemerintah bisa memberikan subsidi atau bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat Program MBG untuk menjaga asupan gizi mereka.

 

Kesimpulan

Wabah PMK adalah ancaman serius bagi Program Makan Bergizi (MBG) karena dapat mengganggu ketersediaan produk hewani yang menjadi sumber nutrisi penting. Tanpa langkah mitigasi yang tepat, wabah ini berpotensi menurunkan efektivitas program dan mengancam keberhasilan dalam meningkatkan status gizi masyarakat. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, peternak, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan program dan memastikan masyarakat tetap mendapatkan akses ke makanan bergizi.

 Rekomendasi Buku : https://andipublisher.com/produk/detail/wirausaha-penggemukan-ternak-sapi-potong
                                               https://andipublisher.com/produk/detail/sukses-bisnis-dan-beternak-sapi-potong-bpfc       
                                               https://andipublisher.com/produk/detail/sukses-bisnis-dan-beternak-sapi-perah