Tips Membangun Bisnis dengan Modal Kecil untuk Beternak Ayam Kampung
Dilihat : 194
Beternak menjadi salah satu opsi bisnis yang cukup diminati. Beternak ayam kampung menjadi salah satu bidang bisnis yang hanya membutuhkan modal kecil.
Bisnis telah menjadi cara yang diminati oleh banyak orang untuk memperoleh keuntungan yang banyak. Tidak jarang orang berani mengeluarkan modal besar untuk membangun bisnis. Ada yang sampai menjual asetnya bahkan ada juga yang sampai meminjam uang di bank. Namun tidak jarang juga ada yang mengalami kegagalan setelah membangun bisnis. Ada yang menyerah dan ada juga yang tidak kapok dan mencoba kembali berbisnis, baik di sektor yang sama maupun di sektor yang berbeda.
Salah satu cara bisnis yang cukup banyak diminati oleh orang adalah beternak. Beternak mungkin terdengar seolah menjadi bidang bisnis yang membutuhkan modal besar. Padahal kenyataannya beternak tidak melulu membutuhkan modal yang besar. Salah satunya adalah beternak ayam kampung. Yuk, simak tips membangun bisnis dengan modal kecil untuk beternak ayam kampung!
1. Buat Kandang Ayam
Kandang ayam kampung/kaskus.co.id
Cara pertama yang bisa kita lakukan ketika beternak ayam kampung adalah membuat kandang ayam. Kandang menjadi tempat tinggal ayam kampung yang diternak oleh kita. Usahakan untuk menyiapkan lokasi kandang yang tidak jauh dari rumah agar kita bisa melakukan pengawasan dengan lebih mudah. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan ketika membuat kandang ayam.
a. Buat kandang ayam dengan bahan dasar bambu yang dianyam atau dipaku
b. Buat kandang yang tertutup dan mengelilingi agar ayam tidak berkeliaran mengganggu tetangga
c. Usahakan membuat dinding kandang harus rapat agar tidak ada hewan liar yang dapat menerobos masuk ke dalam kandang
d. Buat kandang ayam dengan tinggi minimal tiga meter. Hal ini bertujuan agar ayam tidak dapat terbang melewati kandang
e. Buat sekat kandang menjadi dua bagian, bagian satu untuk ayam dewasa dan bagian sebelahnya untuk ayam yang baru saja menetas
f. Bersihkan dan semprot kandang menggunakan pestisida seminggu sebelum kandang digunakan agar terbebas dari parasit yang mampu mengganggu proses budidaya
2. Pilih Indukan Ayam
Indukan Ayam/agrotek.id
Tips selanjutnya yang dapat dilakukan adalah dengan memilih indukan. Indukan ayam ini yang kemudian akan menghasilkan telur dan anak ayam kampung yang juga nantinya dapat dibudidayakan kemudian dijual. Indukan yang baik tentu memilliki kriteria khusus. Oleh karena itu, ada beberapa kriteria tertentu yang harus diperhatikan sebagai berikut.
a. Indukan jantan harus memiliki suara yang lantang, bulu mengkilap, sehat tanpa cacat, aktif bergerak dan agresif
b. Indukan betina harus memiliki warna yang menarik, ukuran tubuh besar, siap dikawinkan, bulu mengkilap, sehat tanpa cacat dan aktif
c. Kita bisa mengisi 10 betina satu jantan dalam kandang
3. Pengawinan Indukan
Ayam Bertelur/mediabanten.com
Tips selanjutnya adalah dengan melakukan proses pengawinan indukan. Kita bisa melepas indukan di kandang dan menunggu selama beberapa hari agar mereka bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Kita juga harus memberikan pakan tambahan. Proses pengawinan indukan biasanya terjadi ketika keduanya telah siap untuk melakukan proses pengawinan. Perlu diingat bahwa kita tidak bisa mempercepat proses perkawinan karena hal ini berlangsung secara alami. Kita perlu menunggu sampai kedua indukan melakukan proses perkawinan.
Setelaj kedua indukan melewati proses pengawinan kita juga harus tetap memberikan pakan secara teratur sebanyak tiga kali dalam sehari. Pakan yang diberikan dapat berupa pelet dan dikombinasikan dengan jagung pipilan atau jagung giling. Keberhasilan proses pengawinan dapat kita lihat jika indukan betina lebih rewel dari biasanya. Setelah itu, kita perlu memisahkannya dan memindahkan indukan betina ke lokasi kandang sementara untuk bertelur. Biasanya ayam akan bertelur sebanyak lima hingga 14 telur dalam sekali bertelur.
4. Penetasan Telur
Telur Menetas/bebaspedia.com
Tips berikutnya adalah mengurus penetasan telur. Kita bisa melakukan proses penetasan telur secara manual yang membuat telur dapat menetas hanya dalam waktu 14-20 hari. Cara manual lebih cepat dibandingkan cara alami yang membutuhkan waktu lebih lama, yaitu 25-35 hari saja. Oleh karena itu, proses penetasan telur dengan cara manual dianggap lebih menguntungkan untuk budidaya. Adapun langkah-langkah proses penetasan telur sebagai berikut.
a. Buat kotak penteasan dengan ukuran yang sudah ditentukan
b. Berikan lampu bohlam atau lampu neon tambahan dengan daya 10 watt
c. Letakkan telur di bawah hingga telur menetas
d. Telur yang sudah menetas dalam waktu 14-20 hari kemudian dapat dilakukan perawatan intensif
5. Perawatan Anak Ayam Kampung
Anak Ayam/bola.com
Perawatan anak ayam kampung adalah tips terakhir yang wajib untuk diperhatikan ketika beternak ayam kampung. Setelah telur menetas, kita wajib untuk melakukan perawatan intensif. Pemeliharaan yang wajib dilakukan adalah dengan memberikan pakan. Pakan yang digunakan juga tidak bisa sembarang, yaitu memakai pakan khusus dan minum, yaitu jagung yang digiling dengan halus. Pakan diberikan hingga anak ayam berumur dua bulan. Setelah anak ayam kampung berumur dua bulan, kita baru bisa memindahkannya ke kandang dewasa.
Bisnis beternak ayam kampung dengan modal kecil tentu dapat menguntungkan. Pemeliharaan yang tidak terlalu rumit dan memakan biaya yang besar juga membuat kita mampu mendapatkan banyak keuntungan. Yuk, belajar beternak ayam kampung bersama dengan Andi Publisher dalam buku pelajaran Agribisnis Pembibitan Ternak Unggas SMK XI, Bidang Keahlian: Agribisnis dan Agroteknologi, Program Keahlian Agribisnis Ternak, Kompetensi Keahlian: Agrobisnis Ternak Unggas.