Ujian Advokat merupakan hal yang sangat krusial bagi sarjana hukum untuk memasuki jenjang karir berikutnya. Oleh sebab itu para lulusan fakultas hukum tidak cukup hanya berpangku tangan dan mengharapkan untung-untungan jika ingin lulus ujian. Kompetensi mereka harus di atas rata-rata untuk memastikan nilai kelulusan di atas para pesaing yang mengikuti ujian serupa. Oleh sebab itu mempelajari ulang materi hukum dan berlatih mengerjakan soal menjadi aspek penting untuk membentuk rasa percaya diri sehingga ketika ujian advokat, performa mereka bisa lebih maksimal.

. Penerbit Pustaka Referensi sangat jeli melihat kebutuhan media belajar ini dengan menerbitkan Bank Soal Latihan & Strategi Ujian Profesi Advokat (UPA) Terlengkap: Tips Trik Lolos Tes UPA, Bank Soal dan Pembahasan Seluk Beluk UPA. Buku ini didesain dengan cermat untuk merangkum rangkaian kegiatan mulai mempelajari ulang aspek-aspek kunci dalam bidang hukum sekaligus mengevaluasi hasil belajar.

Pada bab awal buku ini dimulai dengan memahami lagi secara mendasar definisi dari Advokat. Untuk menguatkan dasar pemahaman aspek-aspek dalam hukum, dalam bab pertama ini tim penulis membahas perbedaan antara kuasa hukum, pengacara, advokat. Untuk memperlengkap pemahaman diterangkan juga apa itu pengacara praktik, kuasa insidentil, dan Lembaga Bantuan Hukum Perguruan Tinggi.

Alasan memilih profesi advokat juga menjadi elemen penting dalam mempelajari seluk beluk karir di bidang hukum dalam buku ini. Dengan memahami pentingnya profesi advokat dalam usaha menegakkan hukum, pembaca yang belajar melalui buku ini menjadi semakin terpacu dan bersungguh-sungguh serta mengerti secara filosofis jalan yang mereka pilih. Peran advokat sebagai pengawas penegak hukum, penjaga kekuasaan hakim, sekaligus pekerja sosial membuat Advokat menjadi pekerjaan yang mulia di negara yang Indonesia yang merupakan negara hukum.

Bab pertama di buku ini ditutup dengan penjelasan tentang persyaratan menjadi Advokat. Mengutip apa yang tertulis dalam buku ini, Pasal 3 ayat (1) UU No. 18 Tahun 2003, untuk menjadi seorang Advokat maka setidaknya ada sepuluh persyaratan yang harus dipenuhi yaitu:(1) Warga negara Indonesia; (2) Bertempat tinggal di Indonesia; (3) Tidak berstatus sebagai pegawai negeri atau pejabat negara; (4) Berusia sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) tahun; (5) Berijazah sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi hukum; (6) Lulus ujian yang diadakan oleh organisasi advokat; (7) Magang sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terus-menerus pada kantor advokat; (8) Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih; (9) Berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab, adil, dan mempunyai integritas tinggi; (10) Sebelum menjalankan profesinya, Advokat wajib bersumpah menurut agamanya atau berjanji dengan sungguh-sungguh di sidang terbuka Pengadilan Tinggi di wilayah domisili hukumnya.

Setelah mempelajari dasar-dasar advokat, pada bab dua penulis mengajak pembaca mengetahui informasi penyelenggaraan UPA. Hal ini akan menjadi penting bagi peminat profesi advokat agar tidak ketinggalan informasi tentang pembukaan ujian advokat. Untuk itu penulis menyarankan pembaca untuk memantau pengumuman di website resmi Organisasi Advokat di Indonesia salah satunya adalah Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI).

Syarat-syarat pendaftaran ujian juga menjadi hal yang perlu diperhatikan bagi peminat profesi advokat. Hal ini kelihatannya remeh namun akan sangat merepotkan jika pada hari H ujian ternyata persyaratan sebagai peserta ujian ternyata belum lengkap. Oleh sebab itu dalam buku ini diterangkan syarat-syarat umum yang dapat dipersiapkan sebelum mengikuti ujian.

            Selanjutnya setelah mempersiapkan semua persyaratan, penulis mengajak pembaca mengetahui materi yang biasanya akan diujikan dalam ujian advokat. Hal ini sangat penting untuk bisa mengatur strategi memilah bahan belajar. Ujian biasanya dibagi menjadi dua bagian atau sesi. Pada sesi pertama soal yang diberikan meliputi: (a) Peran dan fungsi organisasi advokat; (b) Kode etik advokat Indonesia; (c) Hukum acara perdata; (d) Hukum acara pidana; (e) Hukum acara peradilan agama; (f) Hukum acara peradilan hubungan industrial; (g) Hukum acara peradilan tata usaha negara. Sedangkan pada sesi kedua adalah penugasan membuat surat kuasa khusus dan surat gugatan.

            Selain persiapan tersebut, penulis juga menyarankan untuk tidak lupa menyiapkan kondisi mental dan fisik. Hal itu sangatlah penting untuk menunjang performa peserta ujian agar dapat memaksimalkan konsentrasi, potensi, dan ingatannya saat mengerjakan ujian.

            Untuk pemahaman lebih mendalam tentang profesi advokat, pada bab ketiga penulis mengajak pembaca untuk mengetahui peran, fungsi, dan perkembangan organisasi advokat di bab ketiga. Penulis juga menyertakan pembahasan tentang kode etik advokat Indonesia. Hal ini sangatlah penting sebagai bekal awal calon advokat agar mempunyai rambu-rambu yang jelas terkait profesi yang akan mereka capai kelak. Bab tiga juga membahas dengan cukup rinci tentang hukum perdata, pidana, hingga peradilan tata usaha negara. Tak luput pula diterangkan rincian pembuatan surat kuasa khusus dan surat gugatan. Hal ini akan sangat membantu pembaca mempelajari materi ujian secara efektif.

            Pada dua bab terakhir penulis memberikan ruang pada pembaca untuk berlatih mengerjakan soal-soal ujian advokat. hal itu berguna untuk membiasakan pembaca dengan situasi ujian sesungguhnya. Dengan semakin berlatih maka akan memberikan kepercayaan diri peserta dalam menjalani ujian advokat. Dengan itu materi-materi yang sebelumnya dipelajari akan mudah diingat dan diimplementasikan untuk menjawab dan mengerjakan semua soal ujian untuk mendapatkan nilai maksimal.

            Untuk mengetahui lebih jauh tentang bagaimana isi buku Bank Soal Latihan & Strategi Ujian Profesi Advokat (UPA) ini, pembaca bisa membelinya di toko buku terdekat. Jika belum tersedia, peserta bisa memesan secara online melalui situs www.andipublisher.com.