Selisik Legenda, Tradisi, dan Hal Hal Mitos Seputar Tahun Baru Imlek

Dilihat : 12

Tahun Baru Imlek merupakan salah satu kesempatan untuk berhubungan kembali dengan keluarga. Imlek biasanya ditandai dengan cemilan dan makanan lezat, namun banyak hal tentang Tahun Baru Imlek yang perlu diketahui dan dipelajari. Mulai dari legenda hingga tradisi dan hal hal yang berbentuk mitos. Imlek ditandai dengan datangnya musim semi, imlek tahun 2025 disebut tahun ular kayu berdasarkan pada shio kalender china.

 

1.      1. Legenda Tahun Baru Lunar

Alasan diadakannya festival ini bermula dari legenda Nian-seekor binatang purba yang meneror penduduk desa. Nian memakan ternak, tanaman, dan terkadang anak anak. Nian merupakan binatang setengah banteng dengan kepala singa, nian takut warna merah, api, dan suara keras. Dengan pengetahuan itu, Nianpun dikalahkan. Dengan demikian lahirlah tradisi mengenakan pakaian merah, menyalakan kembang api, dan barongsai selama imlek.

Merah bagi orang Tionghoa dianggap membawa keberuntungan dan rejeki bagi semua orang.

 

2.      2. Ajang kumpul keluarga

Makan malam reuni merupakan salah satu tradisi saat imlek, yang biasanya dilakukan pada malam tahun baru. Sebagian keluarga biasanya melakukan tradisi Yusheng sejenis salad ikan. Disaat yang sama, mereka mengucapkan harapan kemakmuran, hal ini diyakini bahwa semakin tinggi salad dilempar, akan semakin banyak kelimpahan dan keberuntungan yang anda bawa ke dalam hidup anda.

 

3.     3.  Bai Nai

Hal yang dilakukan orang selama Tahun Baru Imlek adalah Bai Nai yang berarti saling menyapa dan mendoakan keberuntungan. Hadiah tradisional selama Tahun Baru Imlek adalah bertukar sepasang jeruk mandarin dan memberikan angpao. Angpao diberikan untuk anak anak yang belum menikah dan diberikan oleh anggota keluarga ataupun teman yang sudah menikah.

 

4.      4. Hindari pakaian putih maupun hitam

Tahun baru imlek identic dengan warna cerah, terutama warna merah yang memlambangkan kemakmuran. Mengenakan pakaian hitam putih atau monokrom secara tradisional dikaitkan dengan berkabung.

 

5.     5. Jangan mencuci atau memotong rambut tepat di Tahun Baru

Dalam budaya larangan untuk keramas dikaitkan dengan kepala seseorang sebagai permulaan. Dalam Bahasa Tionghoa, rambut memiliki karakter yang sama dengan fa dalam facia yang berarti “menjadi kaya”. Memotong atau mencuci rambut dianggap sebagai tindakan membuang kekayaan dan keberuntungan sesorang.