Remaja dalam Ujian Cinta dan Persahabatan
Dilihat : 331
Masa remaja adalah masa yang penuh dengan kejutan dan kebaruan. Mereka menemukan teman baru, lingkungan sosial yang baru, dan juga kehidupan baru di dalamnya. Di masa inilah juga manusia mengenal cinta. Perasaan suka pada orang yang dianggap spesial ini bisa muncul kapan saja tanpa diduga-duga. Bisa membawa suka dan juga duka. Ketulusan persahabatan dan kesediaan memberi maaf diuji. Disinilah kisah percitaan sekaligus persahabatan Tara, Alfred, Shelen, dan Milo dimulai.
Dalam novel “A Thousand Forgiveness” pembaca bisa menikmati kisah keempat tokoh utama yang mengalami dinamika pasang surut persahabatan remaja ketika baru mengenal cinta. Karya novel ketiga dari penulis muda asal Sumatera Selatan, Albertha Ivana, memuat alur kisah yang dinamis dan sulit ditebak. Konflik yang dibangunnya tidak biasa dan penuh teka-teki sehingga sangat mudah membawa pembaca penasaran dan terus membaca hingga akhir cerita.
Sebagai karya novel yang ringan namun kaya peristiwa, Albertha Ivana seperti mengajak pembacanya masuk ke dalam kebingungan, kegundahan, dan juga ketakutan yang tercipta dari interaksi antar tokoh di dalamnya. Bagi pembaca remaja hal itu memberi pengalaman baru bagaimana menghadapi peristiwa yang mungkin dekat di sekitar mereka. Selanjutnya, bagi pembaca yang telah melewati masa remaja, novel ini bisa menjadi wahana nostalgia untuk mengingat-ingat lagi masa percintaan dan persahabatannya di masa remaja
Melalui sudut pandang orang pertama Albertha Ivana berhasil menarik pembaca untuk turut merasakan kegalauan yang dirasakan Tara sebagai tokoh utama. Selain itu penulis yang juga sudah merilis dua album musik ini juga cukup berhasil menghidupkan karakter-karakter lain di luar tokoh utama sehingga interaksi di antara mereka menjadikan cerita romantika remaja ini semakin berwarna.
Resensi cerita
Tara, Alfred, Shelen, dan Milo adalah empat orang yang terikat dalam sebuah persahabatan karib. Tara dan Shelen adalah siswi kelas XI di SMA Muara 1 Bandar lampung, sedangkan Alfred dan Milo adalah kakak kelasnya di sekolah yang sama. Shelen adalah kekasih Milo, sedangkan Tara adalah sahabat Alfred sejak kecil. Shelen adalah sahabat Tara, begitu juga Milo adalah sahabat Alfred. Kelindan persahabatan inilah yang membuat mereka hampir selalu bersama.
Permasalahan mulai muncul ketika SMA Muara 1 Bandar kedatangan siswi baru, Ranisa, yang merupakan siswa pidahan dari sebuah SMA di Jakarta. Alfred mulai tertarik dengan Ranisa. Siswi baru kelas X itu beberapa kali bertemu dan berinteraksi dengan Alfred melalui pertemuan-pertemuan tidak sengaja di sekolah.
Lambat laun hubungan Alfred dan Ranisa semakin dekat. Tara secara intens mulai melakukan tahap PDKT dengan Ranisa. Hal itu membuat waktu nongkrongnya dengan ketiga sahabatnya berkurang. Milo dan Shelen mulai merasakan ini sebagai sebuah kejanggalan. Namun Tara menanggapinya dengan santai. Ia mencoba memahami perubahan sikap sahabatnya yang sedang jatuh cinta sebagai hal yang biasa saja.
Masalah mulai dirasakan Tara ketika Alfred mulai sangat jarang berinteraksi dengannya. Pesan singkat yang dikirim Tara juga beberapa kali tidak dibalas segera. Keinginan Tara bertemu dan mengobrol dengan Alfred juga sering gagal karena Alfred sedang ada acara dengan Ranisa.
Pada akhirnya tiba di suatu hari ketika Alfred benar-benar jadian dengan Ranisa. Tara mulai merasakan sesuatu yang tidak biasa. Perasaan ganjil yang biasa diabaikannya mulai mengganggu kehidupannya. Apalagi Ranisa dengan sifat juteknya memperlihatkan perasaan tidak suka terjadap Tara. Ranisa tidak suka Alfred terlalu dekat dengan Tara. Oleh sebab itu Ranisa sangat membatasi interaksi mereka berdua. Alfred semakin jauh dari jangkauannya.
Tidak hanya dengan Tara, Alfred juga semakin jauh dengan sahabat-sahabat lainnya. Namun babarapa kali melalui Milo, Alfred masih menanyakan keberadaan dan kabar dari Tara. Ketika Milo menyampaikannya ke Tara, hal itu malah semakin membuat Tara gusar. Mengapa Alfred tidak menemuinya langsung dan harus melalui perantara.
Shelen yang mencurigai ada ketidakberesan dengan Ranisa mulai mengajak Tara untuk menarik kembali Alfred dari dunia nya Ranisa. Shelen percaya bahwa Tara dan Alfred sebenarnya saling mencintai, hanya saja mereka belum saling mengungkapkan.
Keinginan sahabatnya itu secara halus ditolak oleh Tara. Ia tidak ingin menjadi orang yang merusak hubungan asmara orang lain. Tara juga mencoba menepis isu-isu negatif tentang Ranisa karena belum terbukti kebenarannya.
Namun dengan beberapa kebetulan dan juga usaha dari teman-temannya, satu per satu kedok dari Ranisa terkuak. Bukti-bukti telah terkumpul. Ranisa tidak bisa lagi membela diri. Akhirnya hubungan Ranisa dan Alfred putus.
Siapakah sebenarnya Ranisa? Apakah Tara akan menerima permintaan maaf Alfred? Bagaimanakah akhir dari kisah mereka berdua? Akankah persahabatan Tara, Alfred, Ranisa, dan Milo kembali lagi?
Pembaca bisa mengikuti kisah lanjutannya dalam buku “A Thousand Forgiveness”. Novel karya Albertha Ivana setebal 183 halaman ini bisa didapatkan di www.andipublisher.com dan di toko buku terdekat.
Kekuatan karakter tokoh
Dalam novelnya yang ketiga ini Albertha Ivana sangat piawai dalam memberi kekuatan karakter pada tokoh. Hal itu membuat pembaca bisa lebih mudah mengikuti alur cerita karena mendapatkan gambaran yang detail ciri khas setiap tokoh. Ada Bu Monda, Mas Ali, dan Pak Dani menghidupkan suasana sekolah sehingga tidak terpaku pada interaksi antar tokoh utama saja.
Selanjutnya teman-teman tokoh utama lainnya seperti Cello, Lila, Devin dan teman-teman lainnya digambarkan dengan cukup apik dan proporsional. Mereka mempunyai porsi masing-masing dalam cerita sehingga mereka semua mempunyai peran dalam alur cerita.
Albertha Ivana juga mempunyai kecerdikan dalam membuat dialog-dialog yang tampak natural dan apa adanya. Beberapa diantaranya mengandung kejutan dan sense of humor yang membuat novel ini semakin menarik. Bagi pecinta cerita romansa di masa remaja, “A Thousand Forgiveness” menjadi satu novel yang layak untuk segera dikoleksi di tahun ini.