Memahami Indonesia Melalui Ragam Kuliner Kudapan

Dilihat : 334

 

Judul buku                  : Seri Pustaka Cita Rasa Indonesia: Ragam Kudapan Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan

Penulis                        : Murdjiati-Gardjito, Umar Santoso, Eni Harmayani

Tahun terbit                 : Cetakan I: 2023

Penerbit                       : Nigtoon Cookery

Jumlah halaman         : 580 Halaman

ISBN                           : 978-623-99086-9-0

 

Memahami Indonesia Melalui Ragam Kuliner Kudapan

 

            Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan banyak sekali resep-resep masakan yang unik dan khas di tiap pulaunya. Tak terkecuali ragam kudapan atau makanan ringan. Setiap pulau menawarkan kenikmatan kuliner dari beraneka ragam bahan dan teknik pembuatan makanan yang ada di daerah tersebut. Buku Seri Pustaka Cita Rasa Indonesia: Ragam Kudapan Maluku, Sulawesi, & Kalimantan ini adalah salah satu buku yang tepat untuk mulai memahami keanekaragaman kuliner tersebut.

            Melalui riset yang komprehensif Murdjiati-Cardjito, Umar Santoso, dan Eri Harmayani berhasil merangkum ratusan resep dari tiga kepulauan tersebut. Bersama tim peneliti lainnya, ketiga Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada tersebut menyajikan tulisan tentang kudapan secara komprehensif tanpa kehilangan kesan menarik.

            Tidak hanya memuat bahan dan cara memasaknya, buku setebal 580 halaman ini juga membahas tentang nilai gizi bahan untuk membuat masakan tersebut. Di situ pembaca disuguhkan informasi dari riset dan penelitian terbaru tentang bahan pangan. Dengan informasi itu pembaca menjadi lebih paham tentang nilai gizi dalam satu menu masakan selain mengenal rasa dan aroma yang akan dihasilkannya.

            Setelah menjelaskan tentang nilai gizi dan cara pengolahan bahan baku di pembahasan awal, penulis mulai menceritakan ragam kudapan dari Maluku, kemudian Sulawesi, dan selanjutnya Kalimantan. Dengan sangat teliti penulis meletakkan pembahasan satu per satu resep kudapan mulai dari definisi nama hingga penjelasan bagaimana cara memasaknya.

            Pada penjelasan kudapan khas Maluku, buku ini menjelaskan tentang bahan-bahan pangan yang mempengaruhi jenis kudapan di daerah tersebut. Maluku yang merupakan sumber rempah dunia membuat tempat itu banyak didatangi oleh bangsa-bangsa di dunia. Ada bangsa Arab, Afrika Utara, dan Portugis yang meninggalkan jejak kuliner di daerah Maluku. Beberapa kudapan itu antara lain asida, namu-namu, dan serikaya. Selain itu ada beberapa daerah dari kepulauan lain di Indonesia juga memberikan pengaruh pada kudapan di daerah tersebut. Sebut saja panada (Manado), pisang gepe (Bugis), lapa-lapa/wajik, kacang gula kelapa/ampyang, dan gogos/lemper (Jawa).

            Maluku juga mempunyai makanan khas dari daerah tersebut yang tidak ditemukan di daerah lain. Sebut saja alu-alu, halua kenari, dan sagu tumbuk. Beberapa kudapan basah khas Maluku yang ada dalam buku ini antara lain kasbitone, koyabu, kue suami, lapis sagu, mam raha, nasi pulut unti dan pelita daun. Sedangkan yang berbahan baku pisang ada pisang co’e, pisang rampai, dan bubur pisang kenari.

            Pada bab kudapan Khas Sulawesi penulis juga menyajikan tulisan yang tak kalah menariknya. Pulau sulawesi yang merupakan tempat tinggal beberapa suku di antaranya Bugis, Mandar, Baju, Toraja, Buton, dan Minahasa mempunyai ragam masakan yang mencerminkan budaya dan kearifan lokal suku tersebut.

Dalam menjelaskan beberapa makanan dari daerah setempat, penulis juga menerangkan sejarah dan makna dari kudapan tersebut. Beberapa kudapan tidak dapat dinikmati setiap saat karena dibuat untuk acara-acara adat tertentu. Seperti dalam upacara pernikahan, suku Bugis membuat roti-roti, seroq-seroq, nennuq-nennuq, ajoa, barongko pisang, beppa golla cella, sanggara belanda,  beppa pute, cucuru tekne, katrisala, didara belanda, putu pesse’, dan beppa ogi yang ditempatkan pada wadah besar yang disebut Bosara Lompo.

Sulawesi juga menghasilkan kudapan dari pengaruh luar negeri. Salah satunya adalah kue dari Minahasa, klappertart yang dipengaruhi bangsa Belanda. Selain itu ada juga makanan khas Manado yaitu panada yang terpengaruh oleh budaya Portugis.

Untuk kudapan lainnya ada kalimbu, kue kembang seruni, bandang mallojo, doko-doko cangkuli, bandang-bandang, ropisi, dan bayao nibula. Bagi penyuka kudapan manis ada bolu peca. Penggunaan gula kelapa membuat kudapan ini berwarna kecoklatan. Selanjutnya ada juga bolu paranggi, bolu kecil dan bolu cukke yang mempunyai rasa yang unik dan patut dicoba.

Sedangkan untuk kudapan berkuah ada katiri mandi. Perpaduan bahan dasar tepung ketan dan ubi jalar mermbuat katiri mandi berwarna ungu. Biasanya penyajiannya diberi kuah santan. Selain itu ada juga bikang mandar yang disajikan dengan kuah gula aren cair.

Sulawesi juga banyak memproduksi kue-kue kering yang cara pembuatannya adalah dipanggang, sangrai, ataupun digoreng. Beberapa diantaranya adalah duri-duriang, baruasa, bagea palopo, kue doi-doi, kue gambung, cakko-cakko, ajoa, kue te’re, dan sero-sero.

Kalimantan juga merupakan tempat penghasil kuliner yang berkontribusi besar dalam menu aneka ragam kudapan Indonesia. Pulau tempat tinggal suku Dayak, Banjar, Tionghoa, dan suku-suku lainnya menghasilkan ragam produk budaya yang sangat kaya. Salah satunya adalah kuliner kudapan. Setiap daerah di Kalimantan mempunyai ciri khas masing-masing. Seperti di Singkawang misalnya yang sangat terpengaruh dari budaya Tionghoa menghasilkan makanan chai kwe. Berbeda dari negara asalnya yang berisi potongan bengkuang dan talas, chai kwe di singkawang lebih beragam isian, misalnya sayuran dan daging cincang.

Banjarmasin adalah salah satu kota sentra produsen kue dan camilan yang sangat ramai dan lengkap. Beraneka ragam jenis kue tersedia hampir di setiap sudut kota. Kue tradisional daerah Banjarmasin juga dijual di pasar apung, yaitu pasar yang proses jual belinya di atas perahu yang berjajar di tepian sungai. Beberapa kue yang bisa didapatkan di sana antara lain wadai badaya atau irue, wadai duduitan, bingka tapai, gagampam, dan lapis hula-hula. Selain itu masih banyak ragam kuliner lainnya di Kalimantan yang dibagi menjadi tiga kawasan yaitu kuliner Banjar, kuliner Dayak, dan kuliner Singkawang.

Pada bab terakhir buku ini penulis membahas dengan sangat komprehensif dan lengkap ragam kembang gula dan manisan khas Kalimantan. Di sana ada resep untuk membuat permen jahe, kembang gula asem, permen susu, dan arum manis. Sedangkan untuk manisan buku ini cukup lengkap membahas tentang manisan asam gelugur, manisan pepaya, manisan salak, hingga manisan kulit jeruk.

Selain pembahasan tentang bahan makanan dan resep masakan, buku ini juga dilengkapi dengan foto-foto kuliner yang sangat menarik dan estetik. Hal itu akan memberikan pengalaman tersendiri bagi pembaca buku baik penyuka masakan ataupun pembaca awal yang sangat awam dengan kuliner sekalipun. Buku Seri Pustaka Cita Rasa Indonesia: Ragam Kudapan Maluku, Sulawesi, & Kalimantan ini merupakan wahana yang sangat cocok untuk memahami Indonesia melalui kuliner. Buku ini bisa didapatkan di toko-toko buku terdekat atau dibeli secara online melalui www.andipublisher.com.