5 Gangguan Mental Anak Muda yang Sering Diabaikan

Dilihat : 164
Kesehatan mental menjadi salah satu masalah yang sering diabaikan terutama di Indonesia. Adanya stigma negatif terhadap gangguan mental membuat sejumlah anak muda di Indonesia tidak mencari bantuan. Hal ini dikarenakan mereka takut dicap sebagai orang gila dan kurang iman. 


Dilansir dari The Conversation, stigma negatif tersebut biasanya datang dari orang tua dan keluarga. Padahal orang tua dan keluarga seharusnya menjadi support system. Gangguan mental yang diabaikan dan tidak adanya dukungan dari orang terdekat mampu membuat gangguan mental seseorang semakin parah. Agar terhindar dari hal tersebut mari simak 5 gangguan mental anak muda yang sering diabaikan sebagai berikut.

1. Gangguan Emosi

Seseorang yang memiliki gangguan emosi akan merasakan depresi, kecemasan, mudah marah, frustasi dan memiliki tingkat kemarahan yang berlebihan. Tidak hanya dari sisi psikologis, mereka yang mengalami gangguan ini juga dapat disertai sakit kepala, sakit perut dan mual bahkan mampu mengganggu aktivitas sehari-harinya. Mereka yang mengalami gangguan emosi harus segera ditangani untuk mencegah gejala yang lebih buruk, yaitu mengisolasi diri bahkan hingga mengakhiri hidup.

2. Masalah Perilaku 

Gangguan mental satu ini bisa disebabkan karena adanya masalah perilaku di masa kecil. Salah satunya adalah Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) yang ditandai dengan kesulitan untuk fokus dan adanya kecenderungan untuk menantang atau merusak. Gangguan mental ini juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan kriminal.

3. Gangguan Makan

Gangguan makan lebih sering dialami oleh wanita dibandingkan pria. Beberapa contoh gangguan makan adalah anoreksia nervosa, bulimia nervosa, membatasi kalori hingga makan dengan porsi yang berlebihan. Walaupun terlihat sepele, gangguan makan dapat mengakibatkan depresi, kecemasan dan penyalahgunaan zat.

4. Psikosis 

Psikosis adalah gangguan mental seperti halusinasi atau delusi. Gangguan mental ini tentu mampu mengganggu aktivitas sehari-hari pengidapnya. Bahkan Psikosis mampu menumbuhkan stigma negatif terhadap masyarakat dan pelanggaran hak asasi manusia.

5.Menyakiti Diri Sendiri

Gangguan mental ini banyak ditemukan pada anak-anak muda saat ini. Terkadang kita bisa melihatnya melalui luka sayatan di sepanjang lengan yang biasa disebut sebagai barcode. Gangguan mental ini juga bisa disebabkan karena media sosial. Media sosial tanpa sadar membuat seseorang tertekan mengenai citra dirinya dan kehidupan konsumtif. Gangguan mental ini juga dapat membuat seseorang memiliki hasrat ingin mengakhiri hidup. 

 

Ke-5 gangguan mental tadi merupakan gangguan mental yang harus diwaspadai terutama oleh orang tua dan keluarga. Mungkin mereka tidak menunjukkan secara gamblang gejalanya namun penting bagi orang tua dan keluarga mengkhawatirkan kesehatan mental anaknya. Pengidap gangguan mental membutuhkan dukungan bukan celaan #WEDoNEedSupport