[PRE ORDER]
Perkembangan peralatan dan teknologi elektronika daya dalam sistem tenaga listrik semakin pesat. Pemulihan pelayanan tenaga listrik harus secepat mungkin bila ada gangguan atau kerusakan di dalam sistem tenaga listrik. Salah satu peranan sistem transmisi arus searah (DC) adalah mengirimkan tenaga listrik secara cepat ke sistem AC yang memenutuhkan pasokan. Frekuensi sistem AC pemasok tidak perlu sama dengan frekuensi sistem AC yang membutuhkan pasokan tenaga listrik. Konverter AC ke DC (rectifier) dan konverter DC ke AC (inverter) merupakan peralatan utama di dalam sistem transmisi DC. Sistem tenaga listrik AC dengan frekuensi f1 misalnya, di searahkan dahulu tegangannya oleh rectifier menjadi tegangan searah (DC), kemudian melalui saluran transmisi DC dihubungkan ke sistem tenaga listrik AC yang lain melalui inverter. Konfigurasi saluran transmisi DC dapat berupa satu kutub atau monopolar, dua kutub atau bipolar, adu-punggung (back-to-back), dan homopolar. Pembalikan daya listrik DC dari sisi pengirim ke sisi penerima dapat dilakukan dengan cepat. Setiap konverter dapat disusun dari 6 tiristor sistem jembatan (diberi simbol 6P), atau 12 tiristor (2 buah 6P tersusun seri) atau 24P (4 buah 6P tersusun seri) atau lebih banyak lagi. Pengaturan tegangan saluran transmisi DC dilakukan dengan mengatur sudut penyulutan konverter. Pembalikan daya DC dapat dilakukan dengan pembalikan polaritas tegangan DC dengan arah arus tetap.
Tahun Terbit |
2025 |
Penulis |
Ir. Harnoko S., M.T. & Ir. Sri Lestari, M.T |
ISBN |
Edisi |
I |
Halaman |
272 |