Buku berjudul Ketika Badai Datang adalah sebuah buku panduan bantu-mandiri (self help) yang ditulis oleh Lucia Peppy untuk keluarga yang sedang menghadapi suatu krisis atau persoalan. Buku ini bertujuan untuk memberikan panduan langkah-langkah mandiri untuk orangtua ketika keluarga berada pada masalah, bahkan ketika sampai menimbulkan situasi krisis. Buku ini berisi gambaran pemahaman maupun langkah-langkah bagaimana keluarga berproses dengan krisis yang dialami. Pemahaman juga diberikan dalam bentuk contoh-contoh berdasarkan kasus yang pernah didampingi (tentu dengan penyamaran identitas sesuai etika) serta lembar-lembar latihan sederhana sehingga pembaca dapat pula turut berlatih. Isi buku yang berupa proses menghadapi persoalan (coping) maupun membangun ketahanan keluarga (resiliensi) disarikan penulis berdasarkan refleksi terhadap proses pendampingan di ruang praktik dipadukan dengan pembelajaran terhadap konsep teoretis terkait coping dan resiliensi keluarga.
Buku bantu-mandiri ini terdiri dari enam bagian (6 bab). Pada Bab 1, pembaca diajak untuk memahami dinamika psikologis ketika seseorang dan sebuah keluarga mengalami suatu persoalan, termasuk situasi krisis. Pembaca diajak memahami konsep psikologis yang terkait dengan situasi tersebut, seperti konteks stres, coping, juga resiliensi, termasuk konsep dasar merespons situasi krisis dalam keluarga dari perspektif perilakuan atau psikologi. Bab 2 membahas bagaimana melakukan upaya mandiri ketika keluarga menghadapi stres. Langkah awal adalah dengan membangun pemahaman tentang diri sendiri dan kondisi keluarga. Setelah membahas proses membangun pondasi awal, pada Bab 3 dan 4, pembaca diajak untuk mulai memproses persoalan, yakni dimulai dengan mengenali kelemahan dan kekurangan keluarga untuk memahami peta kondisi keluarga. Setelah memahami peta kondisi keluarga, proses merancang dan melakukan upaya menghadapi situasi krisis maupun persoalan, yakni coping maupun tindakan mitigasi mulai dilakukan. Setelah itu, pembaca diajak untuk membangun aspek pendukung dalam merespons situasi krisis ini, yakni membangun lingkungan pendukung, pada Bab 5. Terakhir, penulis memberikan beberapa gambaran konkret bagaimana memproses situasi krisis keluarga dengan belajar dari beberapa kisah keluarga pada Bab 6