Kekayaan penelitian yang langsung ke tempat di mana penganan itu dibuat dan juga wawancara dengan pelaku-pelaku yang sudah berumur membuat buku ini menarik sekali. Dilengkapi lagi dengan foto-foto yang amat cantik, kita seperti dibawa ke alam suasana pedesaan yang sebenarnya. Bagusnya lagi, buku ini juga memberi sentuhan tersendiri kepada saya tentang kaitan desain kemasan dengan budaya setempat. Tanpa penelitian dari para pendidik seperti beliau ini, mungkin generasi penerus kita tidak akan mengenal kekayaan dan kearifan lokal dalam desain kemasan. -Sri Julianti (Konsultan dan Trainer Packaging) Implementasi kearifan lokal pada elemen desain yang paling dapat dirasakan adalah pada pemakaian bahan alam. Kondisi produsen yang semakin sulit memperoleh bahan alam untuk pengemasan penanganannya saat ini belum semuanya membuat produsen beralih pada bahan yang lebih modern. Namun kemasan modern kurang dapat memenuhi fungsi fungsi kemasan tradisional yang belum dapat tergantikan seperti memberikan aroma, rasa, memberi ciri khas pada sebuah penganan dan daya tahan pada produk. Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup, pandangan hidup yang yang mengakomodasi kebijakan dan kearifan hidup (Suyanto,2011). Masyarakat memanfaatkan bahan yang dihasilkan dari alam sekitarnya, membuat bentuk yang unik, bahkan menambahkan elemen desain yang menggambarkan kearifan lokal dari daerah mereka. Berbagai bahan alam sebagai kearifan lokal yang masih banyak digunakan antara lain : bambu, kayu, dan berbagai macam serat nabati.