Alfred dan Tara adalah sepasang sahabat yang
berjanji untuk saling menjaga kesucian satu sama
lain sampai mereka menikah masing-masing.
Namun Alfred memiliki rasa yang lebih untuk
Tara. Tak ingin merusak persahabatan mereka,
Alfred bertekad membunuh rasa itu. Mencoba
membuka hati dengan jatuh cinta pada
perempuan lain, Ranisa, yang malangnya malah
menjebak Alfred dalam pergaulan bebas. Ranisa
berhasil merenggut kesucian Alfred, dan Tara
yang tahu hal itu, hancur berkeping-keping. Ada
seribu maaf untuk kesalahan Alfred, tetapi Tara
tak pernah memberi toleransi pada
pengkhianatan. Lantas bagaimana membangun
kepercayaan yang telah hancur? Bagaimana
mengenai perasaan Alfred yang belum
terungkapkan? Mampukah persahabatan ini
diselamatkan?
Masa remaja adalah masa yang penuh dengan
kejutan dan kebaruan. Mereka menemukan teman baru, lingkungan sosial yang baru,
dan juga kehidupan baru di dalamnya. Di masa inilah juga manusia mengenal
cinta. Perasaan suka pada orang yang dianggap spesial ini bisa muncul kapan
saja tanpa diduga-duga. Bisa membawa suka dan juga duka. Ketulusan persahabatan
dan kesediaan memberi maaf diuji. Disinilah kisah percitaan sekaligus
persahabatan Tara, Alfred, Shelen, dan Milo dimulai.
Dalam
novel “A Thousand Forgiveness”
pembaca bisa menikmati kisah keempat tokoh utama yang mengalami dinamika pasang
surut persahabatan remaja ketika baru mengenal cinta. Karya novel ketiga dari
penulis muda asal Sumatera Selatan, Albertha Ivana, memuat alur kisah yang
dinamis dan sulit ditebak. Konflik yang dibangunnya tidak biasa dan penuh
teka-teki sehingga sangat mudah membawa pembaca penasaran dan terus membaca
hingga akhir cerita.
Sebagai
karya novel yang ringan namun kaya peristiwa, Albertha Ivana seperti mengajak
pembacanya masuk ke dalam kebingungan, kegundahan, dan juga ketakutan yang
tercipta dari interaksi antar tokoh di dalamnya. Bagi pembaca remaja hal itu
memberi pengalaman baru bagaimana menghadapi peristiwa yang mungkin dekat di
sekitar mereka. Selanjutnya, bagi pembaca yang telah melewati masa remaja,
novel ini bisa menjadi wahana nostalgia untuk mengingat-ingat lagi masa
percintaan dan persahabatannya di masa remaja
Melalui sudut
pandang orang pertama Albertha Ivana berhasil menarik pembaca untuk turut merasakan kegalauan yang
dirasakan Tara sebagai tokoh utama. Selain itu penulis yang juga sudah merilis
dua album musik ini juga cukup berhasil menghidupkan karakter-karakter lain di
luar tokoh utama sehingga interaksi di antara mereka menjadikan cerita
romantika remaja ini semakin berwarna.
Resensi
cerita
Tara,
Alfred, Shelen, dan Milo adalah empat orang yang terikat dalam sebuah
persahabatan karib. Tara dan Shelen adalah siswi kelas XI di SMA Muara 1 Bandar
lampung, sedangkan Alfred dan Milo adalah kakak kelasnya di sekolah yang sama.
Shelen adalah kekasih Milo, sedangkan Tara adalah sahabat Alfred sejak kecil.
Shelen adalah sahabat Tara, begitu juga Milo adalah sahabat Alfred. Kelindan
persahabatan inilah yang membuat mereka hampir selalu bersama.
Permasalahan
mulai muncul ketika SMA Muara 1 Bandar kedatangan siswi baru, Ranisa, yang
merupakan siswa pidahan dari sebuah SMA di Jakarta. Alfred mulai tertarik
dengan Ranisa. Siswi baru kelas X itu beberapa kali bertemu dan berinteraksi
dengan Alfred melalui pertemuan-pertemuan tidak sengaja di sekolah.
Lambat laun
hubungan Alfred dan Ranisa semakin dekat. Tara secara intens mulai melakukan
tahap PDKT dengan Ranisa. Hal itu membuat waktu nongkrongnya dengan ketiga
sahabatnya berkurang. Milo dan Shelen mulai merasakan ini sebagai sebuah
kejanggalan. Namun Tara menanggapinya dengan santai. Ia mencoba memahami
perubahan sikap sahabatnya yang sedang jatuh cinta sebagai hal yang biasa saja.
Masalah mulai
dirasakan Tara ketika Alfred mulai sangat jarang berinteraksi dengannya. Pesan
singkat yang dikirim Tara juga beberapa kali tidak dibalas segera. Keinginan
Tara bertemu dan mengobrol dengan Alfred juga sering gagal karena Alfred sedang
ada acara dengan Ranisa.
Pada akhirnya tiba
di suatu hari ketika Alfred benar-benar jadian dengan Ranisa. Tara mulai
merasakan sesuatu yang tidak biasa. Perasaan ganjil yang biasa diabaikannya
mulai mengganggu kehidupannya. Apalagi Ranisa dengan sifat juteknya
memperlihatkan perasaan tidak suka terjadap Tara. Ranisa tidak suka Alfred
terlalu dekat dengan Tara. Oleh sebab itu Ranisa sangat membatasi interaksi
mereka berdua. Alfred semakin jauh dari jangkauannya.
Tidak hanya dengan
Tara, Alfred juga semakin jauh dengan sahabat-sahabat lainnya. Namun babarapa
kali melalui Milo, Alfred masih menanyakan keberadaan dan kabar dari Tara.
Ketika Milo menyampaikannya ke Tara, hal itu malah semakin membuat Tara gusar.
Mengapa Alfred tidak menemuinya langsung dan harus melalui perantara.
Shelen yang
mencurigai ada ketidakberesan dengan Ranisa mulai mengajak Tara untuk menarik
kembali Alfred dari dunia nya Ranisa. Shelen percaya bahwa Tara dan Alfred
sebenarnya saling mencintai, hanya saja mereka belum saling mengungkapkan.
Keinginan
sahabatnya itu secara halus ditolak oleh Tara. Ia tidak ingin menjadi orang
yang merusak hubungan asmara orang lain. Tara juga mencoba menepis isu-isu
negatif tentang Ranisa karena belum terbukti kebenarannya.
Namun dengan
beberapa kebetulan dan juga usaha dari teman-temannya, satu per satu kedok dari
Ranisa terkuak. Bukti-bukti telah terkumpul. Ranisa tidak bisa lagi membela
diri. Akhirnya hubungan Ranisa dan Alfred putus.
Siapakah sebenarnya
Ranisa? Apakah Tara akan menerima permintaan maaf Alfred? Bagaimanakah akhir
dari kisah mereka berdua? Akankah persahabatan Tara, Alfred, Ranisa, dan Milo
kembali lagi?
Pembaca bisa
mengikuti kisah lanjutannya dalam buku “A Thousand Forgiveness”. Novel karya
Albertha Ivana setebal 183 halaman ini bisa didapatkan di www.andipublisher.com
dan di toko buku terdekat.
Kekuatan
karakter tokoh
Dalam
novelnya yang ketiga ini Albertha Ivana sangat piawai dalam memberi kekuatan
karakter pada tokoh. Hal itu membuat pembaca bisa lebih mudah mengikuti alur
cerita karena mendapatkan gambaran yang detail ciri khas setiap tokoh. Ada Bu
Monda, Mas Ali, dan Pak Dani menghidupkan suasana sekolah sehingga tidak
terpaku pada interaksi antar tokoh utama saja.
Selanjutnya
teman-teman tokoh utama lainnya seperti Cello, Lila, Devin dan teman-teman
lainnya digambarkan dengan cukup apik dan proporsional. Mereka mempunyai porsi
masing-masing dalam cerita sehingga mereka semua mempunyai peran dalam alur
cerita.
Albertha Ivana juga mempunyai
kecerdikan dalam membuat dialog-dialog yang tampak natural dan apa adanya.
Beberapa diantaranya mengandung kejutan dan sense
of humor yang membuat novel ini semakin menarik. Bagi pecinta cerita
romansa di masa remaja, “A Thousand
Forgiveness” menjadi satu novel yang layak untuk segera dikoleksi di tahun
ini.
Tahun Terbit |
2023 |
Penulis |
Albertha Ivana |
ISBN |
978-623-6844-96-0 |
Edisi |
I |
Halaman |
192 |