Raynard Pratama, remaja 17 tahun yang sering dianggap sempurna oleh teman-teman di sekolahnya. Namun siapa sangka, kalau sebenarnya Ia adalah seorang tunarungu. Memiliki kekurangan membuat Ray berbeda dengan remaja lainnya, bahkan ia sempat menyerah dengan mimpinya. "Gue bukannya nggak bisa denger. Gue cuma denger apa yang gue mau denger, dan gue denger itu semua lewat mata dan hati." - Raynard. Namun, Kiera Shafia, gadis pecinta astronomi yang membuat Ray jatuh cinta, mampu membangkitkan semangat cowok itu. Kata-kata yang keluar dari bibir mungil Kiera selalu mampu membuat Ray terkesan. Mereka pun harus berjuang di penghujung masa SMA, membuat prestasi, kenangan, serta perpisahan. "Bintangnya juga nggak terlalu suka tempat ramai. Kalau di tempat ramai, bintangnya jadi nggak menonjol. Kalau di tempat sepi, bintang jadi satu-satunya objek yang paling indah. Jadi, bintang sama kayak lo, sama-sama nggak suka tempat ramai." - Kiera Ini adalah kehidupan romansa seorang remaja tunarungu, mengenai bintang-bintang, dan kenangan saat masa putih abu-abu.
Tahun Terbit |
2022 |
Penulis |
Sheila Salsabiila |
ISBN |
978-623-6844-26-7 |
Edisi |
I |
Halaman |
viii+248 |