ISBN :978-979-29-2427-5 | Jml Hal :xvi+176 | Ukuran : 19x19 | Edisi : i | Zona 1 :91000 | Zona 2 : 100500 | Zona 3 : 114000 | Saya tertarik dengan relaksasi (prenatal relaxation) karena katanya bisa mengurangi rasa sakit saat melahirkan. ketertarikan itu, karena saya berniat melahirkan secara normal anak pertama ini...Saat itu saya juga mengalami masa-masa sulit dalam hidup. Karena persoalan keluarga yang tak kunjung padam... Atas anjuran dan dorongan yang kuat dari mama, saya memutuskan untuk ikut pelatihan relaksasi di Klaten. Ibu Yesie Aprillia adalah pengajarnya. Saat pertemuan pertama saya disambut begitu hangat, dan sepertinya Ibu Yesie tahu bahwa saya ini sedang mempunyai masalah. Kami berbincang begitu hangat sehingga saya merasa sudah seperti keluarga, saya merasa nyaman dan ingin ‘curhat’. Saya merasakan betul manfaat pelatihan relaksasi yang Ibu Yesie berikan di kelas. Saya mencoba mengajak bayi yang masih di dalam kandungan untuk berbicara. Saya memahami dan mempercayai apa yang dikatakan Ibu Yesie bahwa bayi dalam kandungan mendengar suara dan doa kita. Kejadiannya, setiap hari saya dan suami selalu mengajak bicara bayi untuk lahir pada hari Sabtu, tanggal 26 September 2009. Ehhh… ternyata pada tanggal 25 september saat jalan-jalan ke Saphire Square, saya merasakan ada kenceng-kenceng diperut, setelah pulang dari mall saya langsung relaksasi dan saya bisa tidur dengan nyaman sekali. Keesokan harinya, 26 September pukul 09.00, saya mengeluarkan bercak darah dan lendir. Saya sempat tertidur sekitar 2 jam dan terbangun karena merasakan tendangan kuat bayi saya sebanyak 3 kali di perut bawah, yang menandakan bahwa ia sudah ingin keluar melihat dunia(kebetulan setiap hari saya selalu bilang ke bayi saya agar dia memberi tanda berupa tendangan sebanyak 3 kali di perut bawah jika sudah waktunya dia mau lahir ke dunia ini). Pukul 12.00, saya ke rumah sakit. Ternyata, hasil pemeriksaan dalam dokter pembukaan sdh 6 cm. wow…saya tidak menyangka, yang saya rasakan hanya mules biasa seperti mau mens, memang perut saya tegang tetapi tak ada rasa sakit yang seperti orang-orang ceritakan itu. Dan saya masih bisa nerapin relaksasi sambil ndengerin music relaksasi yang bu Yesie berikan kepada saya dulu. Langsung saya masuk ke kamar bersalin (saya masih bisa jalan kaki lho dari kamar ke ruang bersalin padahal pembukaan lengkap). Prosesnya begitu cepat, hanya 3 kali mengejan bayi langsung keluar, bayi saya perempuan, BB 3450 gram dan panjang 50 cm, dan tanpa robekan.. Resepnya saya hanya berusaha menjalani instruksi Ibu Yesie untuk selalu rileks. suami juga selalu mengingatkan untuk selalu membayangkan yang indah-indah. Untuk selanjutnya, saya percaya bila dalam persalinan bila dijalani dengan tenang, Endorphin akan membantu saya mengurangi rasa sakit. Menurut suami, suster-suster di rumah sakit merasa bingung terhadap sikap saya. Karena saya tidak terlihat takut apalagi panik. Saya bersyukur boleh belajar relaksasi dengan Ibu Yesie. Jika saya tak bertemu dengannya, mungkin saja saya melahirkan secara Caesar. Sharing dari Betty, Yogyakarta, salah satu klien Relaksasi Yesie Aprillia
Tahun Terbit |
2011 |
Penulis |
Yesie Aprillia |
ISBN |
978-979-29-2427-5 |
Edisi |
i |
Halaman |
xvi+176 |