[PRE ORDER]
Aku bukan malaikat apalagi penjaja kata-kata telah usang. Yang kumaksud di sini; aku hanya wanita yang selalu menanti kedatangan pria sedang membangun proyek jalan tol sepanjang 100 kilometer di luar negeri. Tetapi di sini aku tidak sendiri, ditemani dua malaikat cinta yang penyayang dan murah senyum; Mery dan Angga. Mereka berdua mendirikan sebuah komunitas cinta kesepian. Maksudnya; siapa-siapa yang jomlo, mereka akan mempertemukan kesendirian itu menjadi kebersamaan alias menjadi mak comblang.
Namun, kebahagiaan komunitas cinta yang mereka dirikan tersebut tidak sepenuhnya memberi kegembiraan. Aku turut bersedih, sebab mereka harus mempertaruhkan ginjalnya masing-masing tanpa ada yang berterus terang. Mery memberikan ginjalnya kepada Linda yang mencintai Adam. Sementara Angga memberikan ginjalnya secara diam-diam terhadap Adam. Mery dan Angga tidak pernah bercerita kalau ginjalnya dipersembahkan untuk Linda dan Adam agar mereka berdua dapat hidup selayaknya orang yang penuh dengan cinta. Tanpa sebab dan muasal, cinta selalu ada untuk mereka dengan caranya sendiri. Namun, cara Mery dan Angga yang mendonorkan ginjalnya kepada Linda dan Adam, tersimpan dalam kenang yang abadi; Mery dan Angga harus menjalani hidup dengan satu ginjal; rasa sakit dan biaya yang tak cukup telah mendidik mereka menjadi malaikat cinta yang berkorban demi cinta.
Mery dan Angga saling mencintai dan berencana untuk menikah, namun suratan takdir menjadi satu akhir yang abadi; mereka berdua wafat karena tak sanggup lagi menahan rasa sakit karena memiliki satu ginjal dan di antara mereka, sebelum wafat, tidak ada yang bercerita dan mengaku tentang pengorbanan ginjal teruntuk Linda dan Adam. Mery yang wafat duluan, tetapi Adam tidak tahu jika Mery telah wafat, dan beberapa hari kemudian, Adam yang wafat. Rahasia itu hanya aku yang tahu, sebab pengorbanan ginjal yang mereka berikan terhadap Linda dan Adam, tidak ada yang tahu selain aku.
Tahun Terbit |
2025 |
Penulis |
Erby S dan Destri |
ISBN |
Edisi |
1 |
Halaman |
x + 246 |