[PRE ORDER]
Dunia riset dihadapkan pada dua kutub metodologi yang berbeda yaitu kualitatif yang fokus pada kedalaman ruang lingkup obyek penelitian melalui studi kasus serta kuantitatif yang mencari hubungan variabel dependen dan independen. Namun, peneliti seringkali dihadapkan pada situasi “dilematis” manakala menghadapi obyek penelitian dengan jumlah sedang (misalnya 10 sd. 25 obyek). Pertanyaannya adalah: bagaimana peneliti melakukan analisis terhadap obyek penelitian yang relatif cukup banyak (medium-N samples) dengan lebih mendalam dan dapat dihubungkan dengan kasus yang diteliti?
Prof. Charles Ragin dari University of California Irvine, USA mengembangkan metodologi Qualitative Comparataive Analysis (QCA) tahun 1980-an. Perkembangan ilmu sosial membutuhkan metodologi baru dan mutakhir untuk memecahkan masalah yang kompleks. Misalnya: peneliti ingin menjelaskan hubungan antara faktor-faktor ekonomi dan non ekonomi dan Foreign Direct Investment (FDI) pada 15 negara Asia atau analis kebijakan publik ingin menjelaskan keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan program bansos dalam pengentasan kemiskinan pada 34 Provinsi di Indonesia. Metode QCA dapat menjelaskan hubungan kausal antara kondisi dan outcome secara konfiguratif (kombinasi kondisi). Hal tersebut disebabkan karena QCA menggunakan beberapa asumsi: (1) suatu kondisi mungkin memiliki akibat yang berbeda pada satu outcome (multiple conjunctural causation); (2) beberapa kondisi atau konfigurasi menghasilkan outcome yang sama (equifinality); dan (3) hubungan kausal yang bersifat asimetris (asymmetric causation).
Buku” Pengantar Qualitative Comparative Analysis (QCA): Aplikasi untuk Penelitian Bidang Ilmu Sosial dan Analisis Kebijakan Publik” ini diharapkan dapat mengisi gap metodologi dan tujuan penelitian yang ada. Metode QCA acceptable digunakan dalam penelitian multi disiplin ilmu dan teruji pada publikasi high level international journal (Q1, Q2, Q3). Buku ini diharapkan dapat membantu mahasiswa S1, S2 maupun S3, peneliti dan akademisi dalam melakukan penelitian serta analis kebijakan dalam melakukan evaluasi kebijakan public untuk menjelaskan keberhasilan maupun ketikdakberhasilan suatu program serta merumuskan rekomendasi yang lebih komprehensif dan spesifik. Selain itu, standar good practice QCA mengharuskan hasilnya dianalisis ulang pada kasus terkait (linking back to cases) untuk memperjelas kausalitas antara kondisi dan outcome.
Tahun Terbit |
2025 |
Penulis |
Raden Murwantara, Ak., SE, M.Ec.Dev, PhD. , Prof. Dr. Teguh Kurniawan, MSc. |
ISBN |
Edisi |
1 |
Halaman |
ab + xviii + 460 |