Secara tradisional terdapat dua model kristologi, yakni kristologi atas dan kristologi bawah. Kedua model ini memahami Kristus dari sudut pandang yang berbeda. Walau demikian, titik temu dari kedua model ini adalah refleksi tentang Kristus. Dalam pemaknaan terhadap Kristus pun kedua model ini menggunakan pendekatan yang berbeda. Pemaknaan yang berbeda tersebut didasarkan pada ide dasar yang dikembangkan oleh penulis Ibrani, "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya." (Ibr. 13:8). Yesus Kristus dalam pemaknaan Ibrani adalah Tuhan yang menyatakan diri kepada manusia (kristologi atas). Penyataan tersebut kemudian memberi dampak bagi orang lain melalui pengalaman perjumpaan dalam sejarah (kristologi bawah). Pengalaman perjumpaan dengan Yesus dalam sejarah memberi peluang bagi setiap orang untuk berefleksi tentang Yesus Kristus. Salah satu pengalaman perjumpaan yang dikembangkan dalam tulisan ini adalah "Model Blusukan Yesus". Model blusukan Yesus adalah keluar masuk kampung berjumpa dengan orang-orang yang bergumul dalam realitas kehidupan mereka. Mereka bergumul dengan kemiskinan, penderitaan, ketidakadilan, ketidaksetiaan, bahkan Yesus berjumpa dengan para pemimpin kelompok religius. Melalui blusukan, Yesus kemudian menawarkan "pelayanan" yang sesuai dengan pergumulan warga yang dijumpai. Di sinilah kekuatan buku ini. Blusukan adalah salah satu pendekatan untuk memahami "misteri Kerajaan Allah". Ukuran Buku: 14x21
Tahun Terbit |
2022 |
Penulis |
Henderikus Nayuf |
ISBN |
978-623-314-175-8 |
Edisi |
I |
Halaman |
xxviii+252 |