[PRE ORDER]

Keceriaan, keusilan, senyum manis, canda, dan gelak tawa adalah ciri khas seorang anak. Tetapi, dalam kenyataannya, karena berbagai sebab, banyak anak di sekitar kita sedang mengalami kondisi kehidupan yang justru membuat mereka hidup dalam ketakutan, kecemasan, kesedihan, kesendirian, kesepian, kemarahan, bahkan keputusasaan. Pandemi global Covid-19 telah menambah berbagai masalah psikososio-emosional baru pada begitu banyak pribadi dan keluarga, termasuk anak-anak. Cepat atau lambat dampak dari berbagai masalah itu akan muncul dalam kehidupan anak-anak ini di kemudian hari. Karena itu, mereka butuh pertolongan, dan konseling akan sangat menolong mereka. Tetapi, apakah anak-anak memang membutuhkan konseling? Bukankah anak-anak sangat mudah melupakan berbagai kejadian yang dialaminya, termasuk kejadian yang traumatis sekalipun, dan dengan cepatnya dapat tertawa dan bermain kembali? Kalau pun mereka membutuhkan konseling, bagaimana cara mengonseling anak-anak yang dunianya adalah bermain? Apakah anak-anak dapat diajak serius memikirkan dan mengungkapkan perasaannya seperti orang dewasa? Seperti apakah proses konseling anak itu dan sejauh mana konseling yang dijalani berdampak bagi mereka? Buku ini akan memberikan jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan cara yang menarik. Melalui beragam kasus konseling anak yang dipaparkan dalam bentuk cerita, tanpa terasa pembaca akan dibawa seperti sedang menyaksikan dan mendengarkan sendiri proses konseling yang berlangsung antara konselor dengan anak. Membaca buku ini akan memunculkan dan meneguhkan passion para orang tua, pendidik atau guru, konselor, terapis, rohaniwan, atau siapa pun yang mendampingi atau bekerja bersama anak-anak, baik yang masih awam atau pun yang sudah lama berkecimpung dalam dunia konseling anak.