Andi Publisher > Fiksi & Sastra > Hati Kedua, Aku Selalu Suka Sama Matahari, Aku Mau Jadi Matahari
205 jam 32 Menit 20 Detik

Hati Kedua, Aku Selalu Suka Sama Matahari, Aku Mau Jadi Matahari


Rp 108,000
Rp 36,720 66% OFF

















Tanya Produk
Masukkan Keranjang
Beli Sekarang


ISBN :978-979-29-2099-4 | Jml Hal :xiv+338 | Ukuran : 13x19 | Edisi : i | Zona 1 :108000 | Zona 2 : 119000 | Zona 3 : 135000 | SINOPSIS RARA (HATI KEDUA) ~ Achi TM ~ Setting cerita tahun 1997 Rara adalah seorang perempuan manis yang cerdas dan sangat menyukai robotika serta elektronik. Ia suka sekali membantu orang-orang untuk memperbaiki benda-benda elektronik mereka. Biasanya loper Koran langganan keluarganya yaitu Tukul, yang suka memberikan barang-barang rusak milik warga untuk diperbaiki Rara. Sayang, karena sebuah penyakit kepala yang dialaminya, Rara jadi sulit untuk memperbaiki barang eletronik yang rusak. Apalagi kalau kerusakan barangnya itu kompleks. Setiap Rara berpikir sangat keras, ia pasti pingsan. Rara sering bertanya pada kedua orang tuanya apa penyakit yang ia derita tapi orang tuanya tak pernah mau memberitahu. Sampai kemudian tanpa sengaja Rara membaca pesan pager dari tante Rara yang ditujukan untuk mamanya. Dari sanalah Rara tahu bahwa ia mengidap tumor otak. Betapa hancurnya hati Rara, ia tahu betapa bahayanya tumor otak. Karena kecewa ‘merasa dibohongi’ oleh kedua orang tuanya, Rara kabur entah kemana. Rara merasa hidupnya sudah mau kiamat dengan penyakit tumor yang ia derita. Ia kehilangan semangat hidup. Sampai ia terjatuh di taman kota yang luas dan di sana ia ketemu dengan Syifa. Syifa yang cantik dan baik hati menolong Rara berdiri. Belum sempat Rara mengucapkan terima kasih, Syifa sudah berjalan kembali, Rara mengejar Syifa dan tanpa sengaja menarik tas gadis itu. Ternyata tempat mereka berdiri dekat dengan sebuah lubang besar yang ditutupi oleh semak-semak. Mereka terperosok ke dalam lubang itu. Karena kaki mereka sakit dan lubang yang begitu tinggi, mereka tidak bisa naik ke atas dengan mudah. Maka dengan terpaksa, Syifa dan Rara duduk berduaan di lubang menunggu ada pertolongan datang. Saat mereka menunggu itulah, mereka saling berkenalan. Syifa ternyata sosok orang yang punya banyak kata inspirasi dan motivasi. Rara curhat sama Syifa kalau dia kena tumor otak dan putus asa dengan hal itu. Syifa membesarkan hati Rara dan meyakinkan Rara bahwa orang tumor otak pun masih bisa bertahan hidup dengan semangat. Tukul akhirnya berhasil menemukan Rara dengan bantuan penjaga taman. Rara dan Syifa naik ke atas. Tukul bilang kedua orang tuanya, dia dan beberapa pembantu mencari Rara kemana-mana. Tukul segera membawa Rara pulang. Rara belum sempat mengucapkan terima kasih kepada Syifa. Yang Rara tahu adalah sekolahnya Syifa. Setelah beberapa berjumpa dengan Syifa, Rara mencoba untuk lebih semangat menjalani kehidupan kembali. Apalagi dia sudah ujian Ebtanas di kelas tiga SMP. Saat liburan sekolah, Rara dan Niki, teman sekolahnya, saling bahu membahu mencari keberadaan Syifa. Rara ingin sekali masuk ke sekolah yang sama dengan sekolah Syifa. Dia ingin punya sosok kakak seperti Syifa. Sayangnya saat akhirnya Rara bisa bertemu dengan Syifa di perpustakaan, mereka malah bertemu dalam kondisi tidak menyenangkan. Syifa sedang bertengkar dengan pacarnya. Rara mengejar Syifa dan malah dibentak oleh Syifa. Tapi akhirnya mereka bisa ketemua lagi di taman yang sama. Kali ini Syifa minta maaf dan mengajak Rara untuk mencari rahasia di balik lubang tempat mereka pernah terjatuh. Ternyata di lubang itu ada pintu rahasia, semacam warp zone di dalam game Mario bross. Dalam pintu itu ada lubang pipa yang kalau meluncur ke dalamnya akan menemui sebuah ruangan rahasia. Rara dan Syifa senang mengetahui hal itu. Mereka juga senang kalau ternyata punya kesukaan yang sama. Yaitu sama-sama suka dengan robotika. Karena tahun 1997 keilmuan soal robotika belum popular di Indonesia, anak-anak seusia Syifa dan Rara harus belajar lebih keras untuk bisa membuat robot yang sederhana. Proses mereka dalam membuat robot itu membuat mereka jadi dekat. Rara akhirnya tahu kalau ternyata Syifa juga punya penyakit tumor otak. Syifa bilang sejak ia kena sakit itu, teman-temannya satu per satu menjauh. Seolah takut tertular, padahal tumor bukan penyakit menular. Yang masih mau berteman hanyalah pacarnya itu. Tapi mengetahui bahwa sakitnya semakin parah, Syifa akhirnya memutuskan sang pacar. Ia pun memilih menghabiskan waktunya untuk membuat robot bersama Rara. Syifa berharap sebelum meninggal ia bisa meninggalkan sesuatu yang bermanfaat. Tapi suatu hari Rara jatuh sakit kembali, ia tidak bisa pergi kemana-mana. Saat ia mulai sembuh, ia mencoba menghubungi rumah Syifa tapi tak ada yang mengangkat. Niki menelepon Rara dan menyuruh Rara ke sebuah tempat pemakaman. Ternyata di sana, sedang ada pemakaman kak Syifa. Betapa hancurnya hati Rara. Selama ini ia merasa kuat karena merasa punya teman senasib yaitu kak Syifa. Sekarang Rara jadi merasa semakin terpuruk. Ia pikir kematian pasti akan segera menjemputnya, seperti kak Syifa. Tapi Kedua orang tua Rara dan Niki memberikan Rara semangat. Mama Rara berkata bahwa masih banyak orang yang hidupnya lebih susah dari Rara jadi Rara tidak boleh patah semangat. Maka Rara akhirnya mau terus sekolah. Di hari pertama sekolah, ia tanpa sengaja bertemu dengan murid tuna netra bernama Ramaditya. Rara kaget bagaimana seorang tuna netra bisa sekolah di sekolah umum? Karena penasaran Rara akhirnya terus memperhatikan Rama. Sifat Rara yang ingin selalu membantu orang membuat Rara ingin membantu Rama. Sayangnya sudah ada Elis yang terlebih dahulu menolong Rama dan menggandeng Rama ke mana-mana. Elis perempuan yang baik dan tulus membantu Rama yang tuna netra. Rara jadi diam-diam memperhatikan Rama terus. Sampai suatu hari ia mencoba berjalan di jalan raya dengan menutup kedua matanya, Rara nyaris ditabrak mobil. Beruntung Tukul yang kebetulan lewat langsung menolong Rara. Rara pun langsung punya semangat hidup. Seorang Rama yang buta yang setiap hari selalu bertarung dengan maut dan celaka saja bisa tetap hidup ceria dan penuh semangat. Mengapa Rara tidak? Maka Rara segera pergi ke taman kota dan masuk ke tempat persembunyiannya bersama Syifa. Di sana, Rara membongkar robotonya yang sudah lama tidak ia jamah. Akhirnya Rara punya semangat kembali untuk meneruskan proyek robot mereka. Tak disangka, saat itu Rara bertemu Rama yang sedang dikerjai oleh Cindy (cewek yang membenci Rama). Rama terperosok ke lubang dan tanpa sengaja masuk tempat persembunyian Rara. Di sanalah mereka jadi merasa lebih dekat. Pertemuan-pertemuan tak diduga lainnya membuat hati Rara jadi berubah. Ia mulai mencintai Rama. Ia bertekad akan selalu membantu Rama dalam menjalani kehidupan sekolah di sekolah umum. Sebagai seorang tuna netra, tentu Rama punya banyak halangan dalam belajar maupun bersosialisasi dengan orang normal. Rara terus menyimpan perasaan cintanya pada Rama. Hari-hari bahagia mereka jalani sebagai seorang sahabat. Saat Rama menyatakan cintanya pada Rara. Betapa senangnya hati perempuan itu. Tapi ternyata penyakit tumornya merenggut kebahagiaan Rara. Rara pun harus terkapar di rumah sakit. Rama berusaha memberikan semangat agar Rara terus berjuang untuk hidup. Rara pun menjalani operasi. Bersama teman-teman mereka di Happy Army, Rama mendukung Rara agar selamat menjalani proses operasi. Rara pun berhasil melewati proses operasi itu hingga bisa bertahan hidup. Tapi ia hanya bisa bertahan sehari. Sebelum ia meninggal, Rara sempat menuliskan sebuah surat. Surat cinta yang sarat makna. ***

Tahun Terbit
2013
Penulis
Achi TM
ISBN
978-979-29-2099-4
Edisi
iBKP
Halaman
xiv+338
Belum ada ulasan untuk produk ini
Belum ada diskusi untuk produk ini