Secara etimologis kata etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos dan ethikos. Ethos yang berarti sifat, watak, adat, kebiasaan, dan tempat yang baik. Ethikos berarti susila, keadaban, atau kelakuan dan perbuatan yang baik. Kata "etika" dibedakan dengan kata "etik" dan "etiket". Kata etik berarti kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak atau nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat. Adapun kata etiket berarti tata cara atau adat, sopan santun, dan lain sebagainya dalam masyarakat beradab dalam memelihara hubungan baik sesama manusia. Di dalam Kamus Ensiklopedia Pendidikan diterangkan bahwa etika adalah filsafat tentang nilai, kesusilaan tentang baik dan buruk. Sedangkan dalam Kamus Istilah Pendidikan dan Umum dikatakan bahwa etika adalah bagian dari filsafat yang mengajarkan keluhuran budi. Apabila public administration diterjemahkan sebagai administrasi negara, maka kecenderungan pelayanan dan penyelenggaraan roda pemerintahan akan bermotivasi serbanegara. Pengertian negara salah satunya adalah memiliki legitimasi untuk memaksa dan tidak bisa dibantah. Dengan maksud untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, maka istilah public administration di berbagai kajian keilmuan sebaiknya tetap diterjemahkan sebagai administrasi negara. Buku Etika Administrasi Negara ini terdiri atas empat bab. Bab 1 membahas tentang Etika Dalam Pandangan Filsafat Ilmu Kaitannya Dengan Etika Administrasi Negara, Bab 2 membahas tentang Helenistik Kaitannya dengan Etika Administrasi Negara, Bab 3 membahas tentang Kebijakan, Birokrasi, dan Pelayanan Publik dalam Konsepsi Etika Administrasi Negara dan Kaitannya dengan Moral, dan Bab 4 membahas tentang Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme Merupakan Penyakit Kronis yang Menggerogoti Etika Administrasi Negara. Ukuran Buku: 16x23
Tahun Terbit |
2022 |
Penulis |
Agus Hiplunudin |
ISBN |
978-623-01-2446-4 |
Edisi |
I |
Halaman |
viii+128 |